Senin, 24 Agustus 2015

Article#456 - Stagnasi Kondensasi


Dalam setiap debur kerontang
Yang berkeriut pada terik siang
Ada senyap yang menanti senja
Menyapa dunia menuju gulita
Bersama semua tak tentu arah
Menyibak semesta, membuncah
Apakah kaulihat tabur gemintang?
Merajai angkasa di balik pandang?
Mereka tak pernah menatap iba
Atas kita manusia seisi dunia
Karena khazanah sarat makna
Masih terjumpa medan pandang

Dalam setiap percikan limpas
Yang membasuh barang sejenak
Ada desau udara mengumpat
Memaki kotoran yang tak lekang
Adakah takdir menyapa manusia?
Saat kerjap bersambut sirna?
Kita menadahi nyata penghujan
Dari arakan awan menghilang
Mereka tampak melirik pasrah
Menatapi kita tak terjamah basah
Bersama rerumputan meranggas
Berpijak pada nyawa yang tersisa

Dalam setiap deras tampias
Yang membanjiri relung jiwa
Ada deru badai berkelebat
Meneriaki wajah nekat yang basah
Untuk berhenti berlagak hebat
Segera pulang, bergelung hangat
Adakah hidup mendera merdeka?
Ketika kuyup merajai jiwa raga?
Tetesan hujan saling bersahutan
Mengunci derum laju kehidupan
Mengajak tiap kita memandang
Pelepas dahaga mencurah dunia

Dalam tiap deras aliran
Ada yang terhanyut bersama kepastian
Membasuh dosa dari sekujur dunia
Bersatu segala rupa menuju samudra


Hari 7441, menabuh tabir sunyi.
Senin, 24 Agustus 2015, 22:12 (UT+7)
6°52'59.60"S, 107°36'46.54"E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...