Jumat, 31 Mei 2013

Article#168 - 40000 pengunjung...

Sejak terakhir kali menyertakan post bertajuk napak tilas lebih dari dua bulan yang lalu, sepertinya terlihat jika lebih banyak tulisan yang tak jelas yang saya hadirkan untuk mengisi laman yang emang dari asalnya sudah tidak jelas ini. Tetapi sudahlah. Dengan banyaknya ragam kejadian yang tak jelas, mulai dari ancaman seorang diktator baru berambut kotak untuk meluncurkan serangan, hingga cerita tanpa akhir tentang usmpah dan daging sapi hasil curian. Entahlah, saya juga bingung.
Sedikit warna baru juga mulai muncul di tulisan yang saya pasang disini, sepertinya. Tetapi biarlah, toh tak ada yang protes. Dan pada akhirnya, setelah melalui hampir tepat 67 hari penantian sejak tercapainya angka tiga puluh ribu kunjungan, beberapa saat yang lalu, 31 Mei 2013, 21:53 (UT+9), laman statistik mencatatkan angka empat puluh ribu kunjungan.
gambar dipotong dari sini
Beberapa bahan tulisan sudah mengantri untuk diolah dan dipublikasikan.
Silakan menantikannya, jika kau bersedia...
(:g)
Lanjutkan baca »

Kamis, 30 Mei 2013

Article#167 - When You Think About It..

Well, this post is the result of my blogwalking habit last night. I think it will be a bit of intermezzo' after some while—finally another comic strip post. Anyway, just go straight to the comic below.

The picture is reposted from Enrikko's blog. Courtesy of zenpencils.com.
Spoiler: It's stated in the zenpencils.com link above, that the actual source of the quote is not from Dalai Lama XIV (Tenzin Gyatso, 1935-...), instead it was quoted from rewording of a supposedly unpublished short story written by former World Vision director, John James 'Jim' Brown. Read more about it here.
Either way, it's still a great quote.
Lanjutkan baca »

Jumat, 24 Mei 2013

Article#166 - Pelangi Dan Air Hujan


"Ashraf, kau tahu pelangi? Siapalah yang tak kagum akannya, yang berwarna-warni di langit tinggi. Kau bisa tanya mereka yang tinggal di negeri bersalju nun jauh disana, hingga di negeri ini pun, kebanyakannya sama, ketika sang pelangi nampak di langit, segera mereka tersenyum memuji. Pada nyatanya, kau pasti juga tahu kan. Hanya cahaya matahari yang membelok dan terpecah akibat air hujan.

Proses yang terasa sederhana seperti ini, pada nyatanya menghasilkan suatu yang membuat begitu banyak orang rela diam sejenak, memandangnya. Penuh rasa kagum mereka, melihatnya ia berdiri megah di atas sana. Terlihat begitu nyata, begitu indah, begitu sempurna. Tetapi ketika cahaya matahari tidak lagi menyinari air hujan, pelangi yang indah itu lenyap begitu saja, dan orang hanya beranjak pergi meninggalkannya. Beberapa bulan kemudian, atau mungkin keesokan harinya, tak akan peduli lagi mereka akan pelangi yang sebelumnya mereka kagumi. Bahkan sang butiran air tak pernah mengungkit-ungkit jika ia pernah mencipta pelangi—toh dia beserta kawan-kawannya tetap terjatuh ke bumi. Dan mereka tak berusaha untuk kembali naik ke atas awan, untuk memecah sinar matahari lagi.

Tetapi Ashraf, meski manusia sebagian besarnya air, manusia dan air tidaklah sama.
Seperti kamu, manusia senantiasa mengejar keberhasilan. Saat kau berhasil naik ke awan yang tinggi, dan memecah sinar matahari, bukankah rasanya membahagiakan? Banyak orang rela diam sejenak, sekadar untuk mengucap takjub atas keberhasilanmu itu. Terasa begitu nyata ia, begitu indah, begitu membahagiakan. Namun setelahnya? Setelah semua kompetisi atau apapun yang kau menangi itu selesai, entah beberapa pekan, atau beberapa hari, bagi mereka semua mungkin keberhasilan yang kau dapat kemarin tidak ada artinya lagi. Tak akan peduli lagi orang-orang atas pencapaian yang dulu.

Betul, jika manusia tidak pasif seperti butiran air yang hanya bisa pasrah pada gravitasi. Manusia bisa terus berjuang, mempertahankan apa yang dia anggap sebuah keberhasilan. Tetapi, jika butir air hanya sibuk membentuk pelangi berulang-ulang, bahkan burung yang kehausan pun belum tentu bisa merasakan manfaatnya. Sementara butir air yang terjatuh, ia bisa membebaskan mereka yang terjerat dahaga, menghijaukan tanah yang tandus terbakar. Dan pada akhirnya mereka tetap punya kesempatan untuk menguap, terbang ke awan, membentuk pelangi baru.

Kau selalu bisa memilih, Ashraf, tetapi pastikan kau tidak terlambat memilih mana yang tepat."

~disadur dari naskah lengkap cerpen yang bulan lalu dipublikasikan di laman blog ini. Kutipan ini sendiri tidak disertakan untuk mengurangi panjang cerpen. Dikutip pada Jumat, 24 Mei 2013, 22:46 (UT+9)
Lanjutkan baca »

Selasa, 21 Mei 2013

Article#165 - Salju Di Gurun


"Di hamparan gurun yang seragam, jangan lagi menjadi butiran pasir. Sekalipun nyaman engkau di tengah impitan sesamamu, tak akan ada yang tahu jika kau melayang hilang.

Di lingkungan gurun yang serba serupa, untuk apa lagi menjadi kaktus. Sekalipun hijau warnamu, engkau tersebar di mana-mana. Tak ada yang menangis rindu jika kau mati layu.

Di lansekap gurun yang maha luas, lebih baik tidak menjadi oase. Sekalipun rasanya kau sendiri, burung yang tinggi akan melihat kembaranmu di sana-sini.

Di tengah gurun yang tertebak, jadilah salju yang abadi. Embun pagi tak akan kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.

Dan setiap senti gurun akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih meski sendiri, karena kau... berbeda."

~dikutip dari Salju Gurun (1998), dalam buku kumpulan prosa 'Filosofi Kopi' karya Dewi 'Dee' Lestari. Dikutip pada Selasa, 21 Mei 2012, 03:48 (UT+7)
Lanjutkan baca »

Sabtu, 11 Mei 2013

Article#164 - Regrets of The Age

I remembered
The time when we were all still kids, wandering around
To the boundless journey we're out gone, too busy looking out for the unknown
Times were better back then, we cheered up our lives
No burdens, no hatred, no worries of life
We looked upon the future, excited to figure out what's catching up ahead
Feel free, to live
Feel free, to believe
Ain't no one will get me, I'm up here, I flee
I can see, the fallen leaves
Rafting up, lead the wind
And let us alone draw this world like no one ever seen
Leave the confining ones

Time passed, and when we grew up, we depart
Stop to depend each other, we walked our own paths
Hope we can keep on still beneath the dark
With the spirit flaming in our heart
Just go ahead and win the fight
Let it be, one believe
Left it here, all the dreams
When I get there, no need for me to take them again
Preserve the memory
Reserve the victory
And let's mark these paths of ours on the book of history

But here I'm misleaded, and where I am now?
The strive for glory had blinded me somehow
And which path to look, I don't know

Hey the light, would you lend me a breathtaking sight, of the world?
Hear me here, out of the sight of the outraged world, I shout aloud
Here I know, when everything is plotted along, I don't belong
Where is it, the scenery of the poetry everyone is talking about?
There are we, on the top of the mountains of the stories from our untold lies
Plenty of years had just passed, and the traces are nowhere to left any behind
Tears belong to cries, why can't I be there, realizes?
And I would have been forgetting all the dreams when they dragged me behind
Leaving the world, as it scrambles the time

Here, let me fall
When time erases the story of the forgotten
Glories of the past, where they are
I didn't deserve such a nice dream to be remembered
As my own past, so let me back
Laying beneath the night, the calming sky, where I was the only one
To pretend that I will grab the glory one time

Dreamt the will to struggle for one lives lasts
Till the time I'm blinded by all the lies 
(And I believed the lies are the true ones)
I'm not a perfect story as I was told in the past
Instead I am the dying puppet, made of regrets

Feel free, to leave
Feel free, I'm in grieve
Ain't no one will remember this dying sunset of the breeze





Day 6606, as the night darkens along.
Retold from a stored moment on the top of the king,
Monday, 6th May, 2013, 11:47 (UT+9)
38°08'33.21"N, 140°26'38.88"E
Lanjutkan baca »

Minggu, 05 Mei 2013

Article#163 - Kutipan Hari Ini

"Big journeys begin with small steps."
- Perjalanan besar dimulai dengan langkah-langkah kecil.

~disadur dari berbagai sumber yang tersebar dimana-mana. Disadur pada Ahad, 5 Mei 2013, 19:03 (UT+7)
foto dari sini
Lanjutkan baca »

Article#162 - Semoga Lancar Kuliahnya

From little acorns do mighty oaks grow.
 - Pohon ek yang besar tumbuh dari biji yang kecil.
(peribahasa Inggris)

Rasanya, peribahasa ini cukup pas menggambarkan isi cerita di bawah ini.



(kedua strip komik disadur dari sini)
Lanjutkan baca »

Kamis, 02 Mei 2013

Article#161 - Phobia?

You’re not scared of the dark;
you’re scared of what’s in it.

You're not scared of the wild;
you're just afraid of getting killed by them.

You’re not afraid of heights;
you’re afraid of falling.

You're not afraid of trying;
you're afraid of failing.

You’re not afraid of the people around you;
you’re afraid of rejection.

You're not afraid of dreaming;
you're afraid of people laughing over it.

You're not afraid to tell the truth;
you're afraid of reactions you might get.

You’re not afraid to love;
you’re just afraid of not being loved back.

You're not afraid to do something great;
you're just afraid of how tiny yourself are.

You’re not afraid to let go;
you’re just afraid of accept the fact it’s gone.

You're not afraid to accept a challenge;
you're just afraid of not being able to accomplish it.

You’re not afraid to try again;
you’re just afraid of getting hurt for the same reason.

What do you think you're scared of, might not always be the truth, anyway. Only arrogance will keep you out from the truth. And, in some cases, fear and arrogance are like brothers: seems to be quarreling all the time, but they share strong bonds to each other.
Indeed, your mind is an extraordinary thing. No one has completely understood the complexity of our mind, even until today.

And indeed, the surrounding world is extremely complex. In a world where the right and the wrong is biased to each other, it's important to continue strengthen your understanding of the essential issues of your life. 
Source
Lanjutkan baca »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...