Selasa, 16 April 2013

Article#155 - Ketika Pak Beye Menjadi Pak Erte

Jagat dunia maya Indonesia, pada Sabtu, 13 April 2013 lalu, disuguhi berita besar di pagi hari, bahkan ketika sebagian dari mereka baru saja mengawali akhir pekan dengan wajah mengantuk akibat kelamaan ditumpuki kapuk. Setelah beberapa 'tokoh' politik Indonesia membentuk akun jejaring sosial Twitter sebelumnya, pada hari yang entah bersejarah atau tidak itu, akhirnya tiba giliran sang pak presiden Republik Indonesia untuk ikut terjun ke kancah perpolitikan di jejaring sang burung biru. Bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau yang biasa dikenal dengan ini-sial-nya, SBY, 'meresmikan' munculnya akun sang presiden RI dengan username @SBYudhoyono. (Untuk selanjutnya di tulisan ini, saya akan menggunakan panggilan Pak Beye untuk merujuk ke sang presiden).

Tak butuh waktu lama bagi Pak Beye untuk kembali mengangkat namanya sebagai figur yang 'terlambat muncul' di dunia maya. Dalam hitungan jam, menit, bahkan detik. satu persatu massa rakyat Indonesia yang selama ini dikenal cukup ramai di Twitter mengalir menjadi pengikut setia akun terkait. (bahasanya serasa aliran sesat..) Dari 'hanya' ratusan pengikut pada Sabtu pagi, dalam waktu sekitar 12 jam, jumlah pengikut akun Pak Beye sudah bertambah menjadi ratusan... ribu. Ketika akhirnya Pak Beye berhasil mengumpulkan cukup keprihatinan untuk mempublikasikan kicauan pertamanya pada hari Sabtu yang sama, pukul 19:26 WIB, tercatat sudah sekitar 280 ribu akun menjadi pengikut akun Pak Beye. Pada saat itu pula, hingga esok sorenya, debit aliran pengikut menuju akun Pak Beye mencapai puncaknya, dengan catatan dari dokumentasi penulis menyebutkan, bahwa pada puncaknya, rata-rata 15-22 akun mendaftar sebagai pengikut akun Pak Beye tiap detiknya. Wih.

Tetapi, jika tulisan ini hanya membahas bagaimana perkembangan akun Pak Beye, tentu saja buat apa kalian semua menghabiskan entah berapa lama membaca tulisan ini.
Seperti biasanya berita yang memiliki bau politik (dalam hal ini, Pak Beye sebagai Presiden RI), dalam waktu singkat berita ini menjadi isu nasional. Baik mengenai reaksi massa Twitter Indonesia 'menyambut' kedatangan Pak Beye, prasangka bahwa ini hanyalah trik pencitraan Pak Beye, bahkan hingga berita yang dari judulnya saja terkesan tak penting, seperti salah satu pejabat yang mengikuti akun Pak Beye di Twitter.
Pak Beye sendiri, ketika ditanyai di Istana Cipanas, Cianjur, menjawab begini mengenai alasan ia membuat akun Twitter,
"Mengapa saya memutuskan bergabung dunia Twitter. Sejak mengemban tugas sebagai presiden, saya dan ibu terus menyapa dan berkomunikasi dengan saudara rakyat Indonesia. Setelah ditelaah, dahsyatnya media sosial, berkomunikasi bebas hambatan dan distorsi. Ibu Ani dan anak-anak dukung saya untuk masuk ke dunia twitter dan begabung agar bisa menyapa berbagi inspirasi dan hal penting bagi rakyat kita."
Tentu saja, sebagai anggota baru di dunia maya yang selama ini terkenal keras dan tak pandang-pandang, Pak Beye dinilai harus siap menerima segala macam hujatan, celaan keluhan yang dikirimkan dari masing-masing akun Twitter warga Indonesia. Atau yang paling greget, dijadikan bahan lelucon. Dan di sebuah artikel disebutkan bahwa Pak Beye sudah menyiapkan mental untuk menghadapi yang terburuk yang bisa menyerangnya di gejolak massa Twitter. Tetapi, sayangnya artikel terkait tak menyebutkan, bagaimana Pak Beye menghadapi isi kotak interaksi akun Twitternya, yang kabarnya dipenuhi lelucon dan ejekan. Ada yang bilang ia seperti ABG labil, tak pede, telat gaul, dan banyak lagi dengan kata-kata yang lebih 'kasar' di dunia maya. Tetapi yang menurut saya akan menjadi bagian paling menantang bagi Pak Beye, adalah tumpukan pesan berbunyi "Follback aqu eaa pak..!!" (Tolong ikuti balik akun saya pak–pen.). Yah, tak apa ya pak. Hitung-hitung pengalaman 'diospek' di dunia Twitter. Paling nggak, Bapak nggak disuruh menghafal nama pengikut Bapak kan.

Isu dari tempat lain justru lain lagi. Ada yang bilang, Pak Beye mencontoh foto akun twitter Presiden Amerika Serikat, Pak Barack Obama. Lihat saja gambar berikut ini.
Dari sini
Saya kira tak perlu penjelasan lebih. Mungkin akan ada yang bilang, sekali ya, di saat siswa yang mengerjakan UN dituntut untuk jujur dan tidak menyontek, Pak Beye justru menyontek. Tetapi jelas bukan saya yang bilang begitu.

Dan, ketika saya sebelumnya sedikit menyinggung mengenai bagaimana Pak Beye di-bully di kancah Twitter, saya merujuk kepada penemuan yang saya temukan pagi ini (yang juga menjadi pemicu dibuatnya tulisan ini). Rupanya, selain mengerjai Pak Beye melalu berbagai macam kicauan yang berseliweran di Twitter sana, ada sekelompok orang yang membentuk akun imitasi dari milik Pak Beye yang telah diberi label biru tanda asli. Silakan dibandingkan saja dibawah sini. (Gambar diambil pada Selasa, 16 April 2013, 05:22 WIB)
Wahduh kembar tiga... Klik gambar untuk perbesar
Berbagai akun 'kembaran' pak Beye lainnya bisa dicek di sini.
Yah, saya rasa semua itu sudah cukup bagus untuk menggambarkan bagaimana kerasnya kehidupan di kancah jejaring sosial. Semoga Pak Beye bisa bertahan menghadapi itu semua, bukannya justru menjadi setres atau malah ikut-ikut jadi ABG labil betulan. Bayangkan saja kalau suatu saat Pak Beye jadi sering me-retweet post dari akun macam Damn It's True, Liputan 9 atau check-in di Foursquare. Nanti mungkin dia ganti panggilan jadi Pak Erte. Atau bahkan yang lebih menakutkan, jika nanti akun Pak Beye menulis twit berisi "Aduh, laper nich..*SBY*". Hih.
Sudahlah, kalau begitu, semoga tujuan pembuatan akun Pak Beye sebagaimana yang sebelumnya disampaikan bisa terlaksana dengan baik, dan semoga Pak Beye bisa bertahan di dunia Twitter :')

Hah. Mungkin cukup sekian kali ini. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya, nanti!
(:g)

1 komentar:

  1. Baru baca artikel kocak Pak Beye :D
    Lantas apakah aku menjadi korban akun Pak Beye palsu *cek twitter
    Ckk~ aman..


    Keep writing thor^^

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...