Sebelum menilas: Tulisan (atau tilasan) kali ini akan menjadi kelanjutan dari serial "Manenung Gawin Rahu", yang secara kasar bermakna "memperkirakan pergerakan Bulan" dalam bahasa Dayak Ngaju. Serial yang telah difokuskan pada kisah panjang belasan tahun antara saya, astronomi, dan kini akan berfokus pada suatu kejadian astronomi spesial: gerhana matahari total.
Jika Anda yang mampir di laman ini belum membaca bagian sebelumnya, silakan menjumpanya dan menilas serial ini dari bagian pertama, kedua atau ketiga.
Edisi keempat, di mana sekian banyak orang bersatu mengabadikannya.
Selamat menilas!
[apdet terbaru: 14 Juni 2016, 23:41 (UT+9)]
Sebagaimana yang bisa dengan mudah diperkirakan sebelumnya, segera setelah ajang gerhana matahari total berlalu, sekian banyak orang akan mempublikasikan hasil jepretan masing-masing ke dunia maya. Bagi saya yang cukup banyak memiliki kolega astronom (baik profesional maupun amatir), ini semata berarti lini masa media sosial saya akan dibanjiri sekian banyak jepretan gerhana total. Hal yang cukup menyakitkan hati membuat iri, mengingat di bagian ketiga saya telah menjelaskan bagaimana saya tidak menyaksikan langsung kenampakan gerhana total dengan untai korona yang megah itu. Hiks.
Tetapi, tentu saja lini masa tak akan repot-repot mengecek setiap pasang mata yang mungkin menyaksikan karya jepretannya, apalagi sekadar untuk mengecek peluang munculnya rasa iri, dengki,azab dan sengsara, walaupun hanya sebersit.
Saya bisa saja meratapi sekian banyak keindahan yang belum saatnya saya saksikan dengan mata kepala sendiri. Tetapi, yah, berlama-lama meratapi hal semacam ini tentu tidak akan membuat momen itu kembali, dengan kondisi langit yang bersih dari awan sebagaimana terjadi di Palangka Raya (lagi, beneran deh, baca sana bagian ketiga).
Khusus untuk serial terakhir, berikut rekaman berlangsungnya fase gerhana total.
Peringatan: mungkin komentar sang perekam akan membuat jengah sebagian dari kalian.
Tentunya, di mana ada gerhana total, di sekitarnya ada wilayah yang 'hanya' terpapar bayang redup Bulan, alias mengamati gerhana sebagian.
Bosan dengan gambar yang diam? Mungkin gambar yang bergerak akan membantu.
Semua gambar di atas adalah gambar yang telah saya kumpulkan dari beragam post di lini masa media sosial. Untuk menilik lebih lanjut galeri dari berbagai foto gerhana matahari 9 Maret 2016 ini, sila kunjungi tautan berikut.
http://www.space.com/32198-total-solar-eclipse-2016-pictures.html
https://www.theguardian.com/science/gallery/2016/mar/09/total-solar-eclipse-thousands-gather-across-asia-and-australia-in-pictures
http://earthsky.org/todays-image/todays-eclipse-over-indonesia
http://heavy.com/news/2016/03/solar-eclipse-march-2016-sun-photos-pictures-indonesia-nepal-malaysia-nasa-reddit-twitter-pics-see/
http://mashable.com/2016/03/09/solar-eclipse-images-2016/#C6aZ0x9tVaqu
Sampai jumpa di lain kesempatan!
Eits, tunggu dulu. Masih akan ada tulisan lanjutan. Sila simak bagian kelima.
Jika Anda yang mampir di laman ini belum membaca bagian sebelumnya, silakan menjumpanya dan menilas serial ini dari bagian pertama, kedua atau ketiga.
Edisi keempat, di mana sekian banyak orang bersatu mengabadikannya.
Selamat menilas!
*****
[apdet terbaru: 14 Juni 2016, 23:41 (UT+9)]
Gerhana matahari total, dari Pantai Corong, Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur. (Irfan Imaduddin, Gerhana Puannandra P., Muhammad Rayhan) |
Tetapi, tentu saja lini masa tak akan repot-repot mengecek setiap pasang mata yang mungkin menyaksikan karya jepretannya, apalagi sekadar untuk mengecek peluang munculnya rasa iri, dengki,
Saya bisa saja meratapi sekian banyak keindahan yang belum saatnya saya saksikan dengan mata kepala sendiri. Tetapi, yah, berlama-lama meratapi hal semacam ini tentu tidak akan membuat momen itu kembali, dengan kondisi langit yang bersih dari awan sebagaimana terjadi di Palangka Raya (lagi, beneran deh, baca sana bagian ketiga).
“Hidup ini memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu,” - Patrick StarLangsung saja, berikut terlampir galeri citra gerhana matahari total 9 Maret 2016, beserta citra gerhana matahari sebagian di wilayah lain di Indonesia. Citra diurutkan berdasarkan letak geografis, dari barat ke timur, yang berarti berurutan terpapar bayang gelap Bulan.
Gerhana matahari total, dari Koba, Bangka Tengah, Bangka Belitung. (Foto oleh Ajisaka Octawiyano) |
Gerhana matahari total dari desa Bencah, Bangka Selatan, Bangka Belitung. (Foto oleh Mas Indrawadi) |
Mengabadikan momen gerhana matahari total dari Pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Bangka Belitung. (Foto oleh Dyah Arini Hutaminingtyas) |
Gerhana matahari total, dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah. (Foto oleh Hanief Trihantoro) |
Gerhana matahari total dari Balikpapan, Kalimantan Timur. (Foto oleh B. Adi Nugroho) |
Menjelang berakhirnya gerhana matahari total, dari Balikpapan, Kalimantan Timur. (Foto oleh B. Adi Nugroho) |
Gerhana matahai total dari Palu, Sulawesi Tengah. (Foto oleh Muhammad Muflih Gani) |
Gerhana matahai total dari Palu, Sulawesi Tengah. (Foto oleh Dedy Heriyanto) |
Gerhana matahari total dari Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah. (Foto oleh Fadly Indrawijaya, Andi Arman, Chaeril Bakri) |
Gerhana matahari total dan pita bayangan, dari Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah.
(Foto oleh Muhammad Rayhan)
|
Gerhana matahari total, dari Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah.
(Foto oleh Muhammad Rayhan)
|
Sekuens berlangsungnya gerhana matahari total dengan Merkurius dan Venus, dari Dolo, Sigi, Sulawesi Tengah.
(Foto oleh Muhammad Rayhan)
|
Gerhana matahari total beserta Merkurius dan Venus, dari Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. (Foto oleh Thomas Djamaluddin) |
Sekuns berlangsungnya gerhana matahari total dari Poso, Sulawesi Tengah. (Observatorium Bosscha/UNAWE Indonesia) |
Gerhana matahari total, dari Poso, Sulawesi Tengah. (Observatorium Bosscha/UNAWE Indonesia) |
| ||||
Sekuens gerhana matahari total, dari Ternate, Maluku Utara. (Foto dan kompilasi oleh Muchlas Arkanuddin) |
Spektrum kromosfer yang teramati pada gerhana matahari total, dari Ternate, Maluku Utara. (Constantinos Emmanoulidis/Infection Photography) |
Mengamati gerhana matahari total, dari Ternate, Maluku Utara. (Constantinos Emmanoulidis/Infection Photography) |
Gerhana matahari total, dari Ternate, Maluku Utara. (Constantinos Emmanoulidis/Infection Photography) |
Gerhana matahari total dengan korona benderang, dari Ternate, Maluku Utara. (Constantinos Emmanoulidis/Infection Photography) |
Gerhana matahari total dengan olah citra khusus, dari Ternate, Maluku Utara.
|
Gerhana matahari total dari pulau Ternate, Maluku Utara. (Babak Tafreshi/APOD) |
Sekuens berlangsungnya gerhana matahari total, dari Ternate, Maluku Utara. (Foto oleh Farahhati Mumtahana) |
Sekuens berakhirnya gerhana total, dari penerbangan Alaska Airlines (AS) 870 en route Honolulu dari Anchorage. (Fifth Star Labs) |
Gerhana matahari total, dari penerbangan Alaska Airlines (AS) 870. (Alaska Airlines) |
Khusus untuk serial terakhir, berikut rekaman berlangsungnya fase gerhana total.
Peringatan: mungkin komentar sang perekam akan membuat jengah sebagian dari kalian.
Tentunya, di mana ada gerhana total, di sekitarnya ada wilayah yang 'hanya' terpapar bayang redup Bulan, alias mengamati gerhana sebagian.
Gerhana matahari sebagian (hampir total), dari MAN Insan Cendekia Jambi. (Foto oleh Muhammad Naufal) |
Gerhana matahari sebagian, dari Singapura. (Foto oleh Joandy Leonata Pratama) |
Gerhana matahari sebagian, dari wilayah Halim Perdanakusuma, Jakarta. (Foto oleh Agazi Yoga Pangesti) |
Gerhana matahari sebagian, dari Pondok Pesantren Rafah, Rancabungur, Bogor. (Foto oleh Abu Yahya Jamaly) |
Gerhana matahari sebagian, dari (Foto oleh Ardi Ende Eliaputra) |
Gerhana matahari sebagian, dari Banyumas, Jawa Tengah. (Foto oleh Juan De Marco) |
Gerhana matahari sebagian, dari Magelang, Jawa Tengah. (Foto oleh Muhammad Ahdal'ula Rayhanfasya) |
Sekuens gerhana matahari sebagian dari Pasuruan, Jawa Timur. (Foto oleh Muhammad Soleh) |
Gerhana matahari sebagian, dari wilayah Universitas Hasanuddin, Makassar. (Foto oleh Dhika Nagareboshi) |
Gerhana matahari sebagian, dilihat melalui proyeksi lubang jarum. (Foto oleh Slamet Jr) |
Bosan dengan gambar yang diam? Mungkin gambar yang bergerak akan membantu.
Bayang Bulan, sebagaimana terlihat dari titik Lagrange 1 Bumi-Matahari. (DSCOVR/NASA) |
Semua gambar di atas adalah gambar yang telah saya kumpulkan dari beragam post di lini masa media sosial. Untuk menilik lebih lanjut galeri dari berbagai foto gerhana matahari 9 Maret 2016 ini, sila kunjungi tautan berikut.
http://www.space.com/32198-total-solar-eclipse-2016-pictures.html
https://www.theguardian.com/science/gallery/2016/mar/09/total-solar-eclipse-thousands-gather-across-asia-and-australia-in-pictures
http://earthsky.org/todays-image/todays-eclipse-over-indonesia
http://heavy.com/news/2016/03/solar-eclipse-march-2016-sun-photos-pictures-indonesia-nepal-malaysia-nasa-reddit-twitter-pics-see/
http://mashable.com/2016/03/09/solar-eclipse-images-2016/#C6aZ0x9tVaqu
Sampai jumpa di lain kesempatan!
Eits, tunggu dulu. Masih akan ada tulisan lanjutan. Sila simak bagian kelima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar