
Kembali ke haribaan.
Momen di mana janji jumpa kembali tertaut, salam perpisahan kembali terucap, dan mendadak sekelumit kulit tangannya yang terentang untuk bergerak kiri-kanan menjadi salah satu hal yang demikian terkenang dalam kepala. Seakan lewat pori-pori sidik jari di tangan itulah seorang manusia bisa menaruh secuil asa untuk kembali menjemputnya, kelak, suatu saat. Seakan hidup yang terus menggores laju akan kembali menghapus taut demi taut, gurat demi gurat. Seakan semua itu memang perlu dirayakan sedramatis apa yang mungkin digambarkan oleh sebagian kita: isak tersipu, celoteh mendayu,...