Jumat, 18 September 2015

Article#466 - Jerebu

Sebagai salah satu warga yang lama menghabiskan hidupnya berkemul di bawah serpih-serpih jerebu metropolitan Jakarta, kesadaran saya cukup tergelitik ketika mendapati informasi akan langit Beijing yang demikian bersih dari polutan dalam dua pekan di akhir Agustus hingga tiga hari pertama bulan September. Beijing, salah satu metropolitan terbesar di dunia, sudah lama berkutat dengan permasalahan jerebu, terutama sepanjang musim dingin. Suhu yang kerap bertahan di bawah nol derajat Celsius (atau bahkan Fahrenheit), pemanas batu bara yang masih marak dipakai di seantero Beijing, ditambah dengan topografi pegunungan yang "mengurung" wilayah metropolitan Beijing, bersama menjadikan jerebu mencapai titik terpekatnya.
Bahkan, jerebu tidak hanya hadir di musim dingin. Perkembangan industri Negeri Tirai Bambu yang sedemikian rupa dalam puluhan tahun terakhir, selain mendongkrak posisi tawar China dalam kancah hubungan internasional, juga mendongkrak tingkat polusi di kota-kota terbesarnya.

Tetapi, dua pekan di paro akhir Agustus 2015 menunjukkan betapa menghilangkan polusi—setidaknya, untuk sementara—tidak sesulit yang biasa dibayangkan.
Pemerintah Beijing memberlakukan larangan berkendara bagi jutaan mobil dari jalanan kota, dan juga menutup pabrik-pabrik dalam persiapan peringatan 70 tahun menyerahnya Jepang dalam perang dunia. Hasilnya? Rentetan hari-hari dengan langit biru. Hal langka bagi sebuah kota dengan belasan juta penduduk, dan jutaan unit mobil yang agaknya tidak dilengkapi pengendali emisi yang terstandardisasi dengan baik.


Seperti bisa diduga, setelah larangan dicabut, Beijing kembali diselimuti jerebu. Tetapi, agaknya hal ini dapat memberitahu, bahwa bagi warga kota, langit biru bukanlah mimpi yang telah hangus.
sumber gambar

2 komentar:

  1. gils, gian makin melangit.
    btw, tulisan baku bukan 'standardisasi' ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya bener. Harusnya "terstandardisasi".

      Jarang pake istilah begini sih. Hahaha
      Makasih Zah!

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...