Minggu, 27 Juli 2014

Article#322 - Bulan Yang (Terlihat) Besar

12 Juli 2014, 18:27 WIB (UT+7).
Pada waktu ini, Bulan mencapai posisi terjauh dari Matahari, dilihat dari Bumi. Sebuah momen yang biasa kita kenal dengan istilah "Bulan purnama". Di sekitar momen tersebut, Bulan bersinar dengan porsi wajahnya yang paling mendekati bulat sempurna, dalam cerlang yang paling paripurna.
Purnama kali ini, selain menandai pengingat berlalunya tengah bulan bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah Ramadhan, juga dinikmati oleh banyak orang di penjuru dunia karena posisi Bulan yang tergolong cukup dekat ke Bumi di masa purnamanya. Bulan pada posisi ini, yang kemudian populer dengan julukan
supermoon, berhasil menarik perhatian ekstra bagi pecinta angkasa untuk sejenak menyintas cakrawala petang, berusaha menangkap citraan Bulan yang tampak (sedikit) lebih cerlang dari biasanya. Sayangnya, tentu saja, julukan 'super' bagi Bulan di saat tersebut tidak se-'super' kedengarannya, terlepas apakah para astronom akan cukup tega untuk membuyarkan animo masyarakat dalam mengamati Bulan. Bagi penulis, menilik istilah supermoon yang memperdayakan dan sekaligus memberi harapan palsu (?) istilah "purnama perigee" yang lebih ilmiah akan dipakai di tulisan ini.
(Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai seluk beluk purnama 
perigeesila kunjungi laman ini)

27 Juli 2014, 05:43 WIB (UT+7).
Pada waktu ini, Bulan mencapai posisi terdekat dari Matahari, dilihat dari Bumi. Sebuah momen yang disebut juga sebagai konjungsi/
ijtima'. Tepat pada momen ini, Bulan berada pada fase "Bulan baru", yang berarti kepastian pergantian bulan menurut kalender Islam akan ditetapkan pada sore harinya, pertama kali Matahari terbenam sejak konjungsi terjadi.
Ini artinya, bulan Ramadhan yang telah sedemikian digandrungi dalam 29 hari terakhir ini, akan segera beranjak pergi. Karena ia tak selamanya bergulir di sini. Banyak dari kita yang bersukacita menyambut Idul Fitri, banyak yang bersuka-duka memenuhi jalur mudik, namun tetap banyak ang bersedih, mengharap sepenuh hati, menanti Ramadhan untuk datang lagi.


Bulan Ramadhan senantiasa menjadi bulan terbesar bagi umat Islam setiap tahunnya. Seakan menekankan pada segenap umat manusia, salah satu kenampakan Bulan paling besar dan terang pun tersuguh di tengah bulan Ramadhan kali ini. penulis pun tak mau kalah, dan menyuguhkan foto-foto hasil jepretan orang di berbagai daerah dunia dalam mengabadikan momen purnama perigee. Meskipun, mungkin penulis perlu mengingatkan kepada para pembaca sekalian, bahwa kenampakan Bulan di foto-foto di bawah terlihat besar hanya karena teknik fotografi yang digunakan dalam memotret citra Bulan. Bukan Bulan yang terlihat sedemikian besar; justru objek di sekitar Bulan lah yang terlihat demikian kecil-kecil.
(Jika tertarik dengan koleksi foto-foto Bulan, sila kunjungi juga laman ini)
Tambahan: Melewatkan momen purnama perigee tersebut? Purnama perigee untuk tahun 2014 masih bisa kausaksikan pada 10-11 Agustus dan 8-9 September mendatang. Segera tandai kalendermu!

Purnama perigee yang terbit di sebalik rumah-rumah di Olvera, Provinsi
Cadiz, Spanyol. (Jon Nazca/Reuters)
Purnama perigee, sebagaimana dipotret dari Olathe, Kansas, AS.
(John Sleezer/Kansas City Star/MCT)
Purnama perigee di balik Seattle Municipal Tower, Seattle,
Washington, AS. (Chuck Hilliard)
Purnama perigee dengan pesawat di latar depan, dipotret dari Rideau Canal,
Ottawa, Kanada. (Blair Gable/Reuters)

































Jika mata telah sampai pada bagian ini, artinya tulisan ini siap undur diri. Pergi meninggalkan tatap yang menari, mengiringi bulan Ramadhan yang akan pergi. Mungkin ada bahagia yang terbebas dari dahaga. Ada gumam yang kurang lama terasa. Ada sesal yang tak sanggup terkata. Ada hati yang sesak oleh perpisahan. Tapi di atas itu semua, mungkin kita akan terus mendoa, supaya berjumpa kembali dengan Ramadhan berikutnya.

sumber

Mengikuti post yang siap beranjak, penulis pun hendak pamit kepada kalian yang masih setia membaca.
Semoga segala yang terusahakan adalah hal yang berguna.
(:g)

2 komentar:

  1. Supermoon 10 september 14 sekitar jam berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh ane nulisnya "10 Agustus dan 9 September". Yang dimaksud sebenernya yang mana kah?

      Purnamanya sih bisa dilihat sepanjang malam. Kalaupun dicek di hari sebelum/sesudahnya pun terkadang masih bisa dianggap purnama juga.

      Kalau yang ditanyakan waktu ketika posisi Bulan tepat purnama, untuk tanggal 10 Agustus itu jam 18:11 UT, untuk tanggal 9 September itu 01:39 UT. Tinggal ditambah 7 jam untuk konversi ke WIB, 8 jam untuk WITA, dan 9 jam untuk WIT.
      (Artinya, momen purnama Agustus menurut pemirsa di Indonesia terjadinya di dini hari 11 Agustus)

      Hapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...