Senin, 14 Juli 2014

Article#318 - Ramadhan Mubarak!

Ramadhan sudah setengah jalan!

Kenyataan yang cukup menyentak kesadaran, mungkin? Apalagi, bagi sebagian dari kita, bulan Ramadhan adalam momen yang senantiasa dinanti-nantikan setiap tahunnya. Mulai dari mahasiswa yang bahagia dengan "kewajiban" untuk mengurangi pengeluaran harian, mahasiswa yang menanti-nantikan undangan berbuka puasa dari teman-teman lama, mahasiswa yang kekurangan motivasi dalam usahanya menurunkan berat badan, atau mahasiswa yang merasa kurang bersemangat dalam beribadah kepada Tuhannya.
Kenapa mahasiswa semua contohnya? Waduh, maaf, mungkin karena saya mengetik isi tulisan ini dari sudut pandang seorang mahasiswa. Meskipun saya harap situasi yang saya jelaskan dalam tiap kasus di atas dapat dianalogikan dalam kasus-kasus lain yang mungkin kalian temukan.

Bagi lebih dari satu miliar Muslim di seluruh penjuru dunia, Ramadhan menjadi momen yang paling dinanti-nantikan, juga momen yang paling diperbincangkan. Hal ini terutama terjadi ketika orang-orang sedang menentukan awal bulan Ramadhan, yang menurut dasar hukum terkuat ditandai dengan terlihatnya bulan sabit tipis (hilal) di ufuk barat tepat setelah Matahari terbenam. (klik di sini untuk info lebih lanjut.)
Tetapi, tentu saja Ramadhan tidak terbatas di sekitar penentuan hilal. Hilal kan susah dilihat. Mungkin karena dia malu-malu melihat semut merah di dinding. Sebagaimana penulis sedikit gambarkan di atas, banyak citarasa kehidupan sosial yang bisa dicecap dengan lebih segar dan membahagiakan ketika dilangsungkan di tengah bulan Ramadhan. Tentu saja, selama semua itu dicecap setelah masuk waktu Maghrib. Kalau sebelum itu, batal atuh puasanya.

Untuk mengentalkan citarasa menarik dari bulan Ramadhan, berikut penulis persembahkan sebuah cerita, diikuti beberapa lembar meme. Selamat menikmati.

***
There were two white christian men, Adam and Jack, whose plane crashed into a desert. Luckily they survived unharmed. As they traveled through the hot desert looking for food and water, they gave up and sat down, thinking of what to do.
As the dust in the air settled, they suddenly could view a mosque ahead. They became very hopeful. But then Adam said ''Muslims are there. They might help us if we say we are muslim.'' Then Jack said ''No way, I won't say I'm muslim, I'm gonna be honest''.
So Adam and Jack went to the Mosque ahead and were greeted by an Arab Muslim, who asked what their names were.
Adam thought of a Muslim name and said, 'My name is Muhammed'. And Jack said 'My name is Jack'.
The Arab man said 'Hello Jack.' And told these other men to take Jack and give him food and drink.
Then he turned to Adam and said, 'Salaam Muhammed. Ramadan Mubarak!
(source)
sumber
Balada tarawih. sumber
Observasi ekstra. sumber
sumber
Hayoh ngapain kamuh. sumber

Hayoh. sumber
Eh ketelen. sumber
"Date", sure. sumber
Dari tolok ukur masing-masing kita, mungkin ada yang merasa Ramadhan ini telah ia lewati dengan luar biasa, dengan maksimal. Mungkin ada juga yang merasa pencapaian dalam Ramadhan ini masih sangat kurang dari apa yang ia targetkan. Yah, separuh Ramadhan di tahun 1435 Hijriah ini sudah berlalu, tetapi masih ada separuh Ramadhan lagi untuk dioptimalkan. (Re: penulis sedang menyindir diri sendiri.)
Untuk sedikit menggugah keceriaan dalam beramal dan/atau berkarya, berikut dua komik strip dari komikus Prancis, The Muslim Show. Selamat menikmati (lagi).

sumber
sumber
Di sisi lain, bulan Ramadhan kali ini juga menyimpan berbagai cerita dari sudut pandang ilmu astronomi.
Mengesampingkan segala hal yang default terkait Ramadhan, seperti fase Bulan dan hilal, mungkin penulis perlu memberitahukan bahwa sepanjang pekan ini, kita bisa memanfaatkan posisi Matahari sekitar pukul 16:18 WIB tiap sore untuk menentukan arah kiblat. Ketepatan cara ini pun cukup memadai. Sekitar tanggal 16 Juli, 16:18 WIB, Matahari akan terletak pada posisi paling baik dalam menentukan arah kiblat, karena pada saat itu, bagi pengamat di daerah Ka'bah, Matahari terlihat berada tepat di atas kepala. Sehingga posisi matahari pada waktu tersebut (dan kurang lebih 2 hari sebelum dan sesudahnya) dapat dijadikan patokan yang akurat untuk meluruskan arah kiblat kita semua. (Lebih lanjut mengenai hal ini dapat dibaca di laman berikut.)
Juga, bulan purnama Ramadhan yang (kurang lebih) menandai berlalunya setengah bulan Ramadhan beberapa waktu lalu, dilabeli sebagai purnama perigee (atau dengan istilah lebih populer, supermoon) pertama dalam tahun 2014. Pemakaian nama "purnama perigee" sendiri dimaksudkan sebagai upaya meluruskan kesalahan pemahaman masyarakat yang sering muncul ketika mendengar istilah "supermoon", berkat adanya awalan super-. (Ulasan lengkap mengenai purnama perigee bisa dibaca di laman berikut.)

Akhir kata, kita mungkin melewati hari-hari Ramadhan dengan tenang tanpa kurang suatu apa. Tetapi tidak semua orang seberuntung kita. Terutama rekan-rekan kita di Gaza, Suriah, Mesir, Afrika Tengah, Sudan dan banyak daerah lain yang terus dilanda konflik berkepanjangan. Penulis tidak akan banyak berkata-kata mengenai masalah ini, cukup diwakilkan oleh kedua gambar berikut.

sumber
sumber
Dengan demikian, usailah sudah kerjaan penulis dalam post kali ini.
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!

(:g)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...