Selasa, 29 Oktober 2013

Article#227 - Kutipan Hari Ini

"The word that you hold in your mouth is your slave. The word that you say is your master." ~requoted from Ibn Qayyim al-Jauziyya (691-751 AH/1292-1350 CE), an Islamic scholar, jurist and theologian. Quoted from The Muslim Show at Tuesday, 29th October, 2013, 08:11 (UT+9) sourc...
Lanjutkan baca »

Minggu, 27 Oktober 2013

Article#226 - Memulai Perputaran: Menggerak Jiwa Yang Terserak

Changes, visible changes, sky looking so forlorn It looks like the world's been born On one more rainy day Trying to see the sunlight, my heart's crying out loud I try to see through the clouds On one more rainy day One more rainy day, once again my mind is grey This is what a rainy day can do One more rainy day, one more rainy day (Jon Lord & Rod Evans, 1968. One More Rainy Day) Perlu sedikit perasaan kedinginan yang membuat menggigil ketika bangun pagi, bagi para bocah tengil untuk tersadarkan kembali akan sebuah kenyataan 'pahit'. Kenyataan yang mungkin selama ini telah mereka tampik sedemikian...
Lanjutkan baca »

Kamis, 24 Oktober 2013

Article#225 - Kutipan Hari Ini

"Tahukah kamu, menjelaskan kenyataan tak berpengaruh apa-apa! Kamu boleh bilang kalau di setiap pertemuan ada perpisahan, sebagaimana dikutip dan dibunyikan jutaan yang lain di seantero dunia. Tetapi, sudah cukup aku diteriaki akan kenyataan. Aku hanya bisa meyakini, bahwa jika setiap pertemuan punya perpisahannya, setiap perpisahan punya pertemuannya. Meskipun aku harus rela membiarkan jiwaku tersiksa dalam penantian. Kamu boleh bilang kalau takdir sudah menentukan perpisahan ini. Tetapi, aku juga boleh kan, meyakini bahwa takdir akan mempertemukan kita kembali?" ~Dikutip dari ketidakjelasan...
Lanjutkan baca »

Rabu, 23 Oktober 2013

Article#224 - Hari Yang (Dibuat) Buruk

Sial! Entah kemana perginya batu malang yang kutendang tadi itu. Iya, aku tahu ia sama sekali tidak bersalah, tetapi dalam saat seperti ini, aku merasa ingin menumpahkan segala emosiku. Kenapa semua usahaku akhir-akhir ini sama sekali tidak dihargai? Aku kembali mengulang-ngulang semua hal yang sudah berjam-jam berputar di kepalaku. Ujian termodinamika yang lagi-lagi tidak tuntas. Padahal sudah kurelakan diriku tidak tidur semalaman, belajar supaya kali ini lulus ujian. Proposal karya ilmiah yang lagi-lagi ditolak. Karya yang sudah kurancang dalam beberapa pekan belakangan, ditolak begitu saja oleh si ketua klub karya ilmiah itu. Teman-teman yang (lagi-lagi..?) pergi jalan-jalan tanpa mengajak....
Lanjutkan baca »

Senin, 21 Oktober 2013

Article#223 - Temaram Tirai Senja (3)

Cerita sebelumnya: Perlahan, aku mulai merasa paham akan apa yang terjadi. Tetapi, efek sampingnya, aku menjadi pribadi yang jeblok. Hanya gara-gara masalah yang mungkin sepele ini, aku diberi peringatan secara tidak langsung untuk memperbaiki hasil belajar, atau aku akan didepak dari sekolahku itu. Seolah belum cukup, Tizar datang dan juga memberi peringatan, walaupun dari sisi yang berbeda. Ada yang membuatku bingung dari kata-kata Tizar. Ada apa di balik kata-kata Tizar saat itu? Dan apa ada kaitannya dengan Tiara? Dalam beberapa saat, aku hanya termangu. Dan kemudian mengangguk pelan. "Benar-benar...
Lanjutkan baca »

Jumat, 18 Oktober 2013

Article#222 - Temaram Tirai Senja (2)

Cerita sebelumnya: Sebuah kenangan lama. Berawal dari keinginan sederhanaku untuk meminjam novel milik Tizar, di sore hari empat tahun yang lalu itu, civitas sekolah–khususnya siswa kelas dua–dikejutkan oleh lenyapnya Tizar tanpa jejak. Persoalan ini sendiri kemudian berakhir dengan ditemukannya Tizar, duduk santai di atas atap gedung sekolah. Terlepas dari keributan di sore itu, aku heran, dari begitu banyak orang yang kutanyai, mengapa Tiara, gadis yang diam-diam kutaksir ini, terlihat begitu tenang. Seolah ia sudah tahu, Tizar akan baik-baik saja—meski dengan sedikit kejutan. Ada kisah...
Lanjutkan baca »

Kamis, 17 Oktober 2013

Article#221 - Temaram Tirai Senja (1)

Sore itu. Aku baru saja berjalan turun dari angkot, pulang menuju kosan. Beberapa bulan terakhir, aku begitu sibuk dalam berbagai kegiatan di kampus, yang mendorongku untuk terus-terusan pulang selewat jam 7 malam. Maka, ketika ragaku sudah ingin menjerit menuntut istirahat dari segala macam kesibukan tiada akhir ini, rapat yang selesai lebih cepat dari rencana berhasil membuatku bersorak. Dan ketika aku turun dari angkot tadi, aku kembali menikmati keindahan pesona alam, yang ditawarkan melalui tirai-tirai awan yang berpendar jingga. Semburat senja punya banyak cerita, ya. Seperti cerita yang...
Lanjutkan baca »

Selasa, 15 Oktober 2013

Article#220 - Perhatikanlah

"Perhatikanlah Bulan yang beredar mengelilingi Bumi. Ia terus bergerak, namun ia patuh pada hukum alam semesta, maka ia tetap aman melaju dalam lintasannya tanpa khawatir terlempar ke luar. Perhatikanlah badai yang bergelora dengan angin dan hujannya. Ia terus menerjang, namun ia patuh pada hukum cuaca, maka ketika isi airnya telah habis terkuras, ia akan minggir dengan tenang, menyapukan langit kepada cerah angkasa. Perhatikanlah pohon yang tumbuh besar, akarnya mencuat dan daunnya mengembang. Ia terus berkembang, namun ia patuh pada hukum fisika, sehingga tinggi besarnya ia tak menghalangi...
Lanjutkan baca »

Minggu, 13 Oktober 2013

Article#219 - Memutar Haluan

(lanjutan dari edisi sebelumnya) Simon terus berjalan? Iya, dia masih berjalan. Masih sekitar 8 menit lagi jalan kaki menuju rumahnya. Tidak ada yang cukup spesial dari sore yang ini, sore yang tinggal menunggu sekitar sejam menjelang berakhir. Semuanya sama saja seperti hari yang sudah-sudah. ...Err tunggu dulu. Tidak. Ada sedikit 'tambahan' yang mewarnai jalan pulang Simon sore ini. Untungnya bukan sesuatu yang menakutkan. Juga tidak berbahaya—yaa kecuali kau berlebihan dalam mengganggunya. Anak ini, sebut saja namanya Dodi, masih asik menenteng kotak plastik berisi jajanan sembari bersiul....
Lanjutkan baca »

Jumat, 11 Oktober 2013

Article#218 - Mengejar Ekor

[Perhatian: Nama dan lokasi kejadian tidak diambil dari figur nyata. Jika ada kesamaan intuisi dan merasa dijadikan tokoh, udah baca aja, nggak usah geer.] Simon melangkah ke luar dari kampus. Pikirannya berkecamuk. Berkali-kali Simon berdehem dan menggeleng-geleng dalam diam, berusaha untuk mengesampingkan ingatan buruk yang baru saja dipatrikan ke otaknya. Hentikan. Hentikan. Bayangkan nanti malam mau makan apa. Mau tidur jam berapa. Tak perlu dipikir lagi hal yang tadi itu.  Sayangnya, Simon belum mampu membohongi diri sendiri. Seperti kutipan lama yang tetap bergaung auranya itu,...
Lanjutkan baca »

Senin, 07 Oktober 2013

Article#217 - Kutipan Hari Ini

"Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh pada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai terpuji." ~dikutip dari kutipan milik Haji Abdul Malik Karim Amrullah "Hamka" (1908-1981), sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik. Dikutip pada Senin, 7 Oktober 2013, 20:31 (UT+9). sumbe...
Lanjutkan baca »

Sabtu, 05 Oktober 2013

Article#216 - Tiga Puluh Dua Menjelang

Oleh: Akhyari Hananto Kapan kita memperingati “100 Tahun Kemerdekaan Indonesia”? Tulisan ini saya buat pada bulan Agustus 2013, jadi peringatan 100 Tahun Kemerdekaan RI akan jatuh tepat 32 tahun lagi, yakni pada 17 Agustus 2045. “Apakah pada peringatan 100 tahun kemerdekaan, Indonesia sudah menjadi negeri yang maju, rakyatnya makmur, dan bangsa ini dihormati dan disegani dunia?”. Pertanyaan itu pertama kali saya dengar dari anak seorang kawan yang masih duduk di bangku SD beberapa waktu lalu yang bertemu saat kami berkunjung ke rumahnya. Tentu saya tidak tahu jawabannya, mungkin tak ada...
Lanjutkan baca »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...