Jumat, 15 Januari 2016

Article#505 - Menapak Perjalanan

Sebagian sangat besar dari kita yang jamak membicarakan teror, sebagaimana definisinya yang tertera pada gambar penuh asap ledakan bom, adalah orang yang barangkali belum pernah menyaksikan atau merasakan "teror" itu sendiri secara langsung. Sesuatu yang bagus; barangkali; menyiratkan bahwa secara umum komunitas di sekitar kita adalah komunitas yang cukup aman.

Maka bayangkan bagaimana reaksi masyarakat ketika kejadian itu kemudian hadir, meringsek masuk dan meletup di tengah-tengah masyarakat. Ada kepanikan. Ada berita-berita yang meluas, dari brodkes ke brodkes (versi moderen "dari mulut ke mulut", atau tepatnya dari mulut ke telinga, karena bagaimama menyampaikan informasi lewat pertemuan mulut?).

Di sini lah, kemudian masyarakat menunjukkan ketahanannya. Mengembalikan irama dan suasana. Karena hidup terus berjalan.

sumber

sumber

sumber

Sebagaimana diamati sebagian orang, agaknya masyarakat masih cukup merasa aman untuk menyempatkan diri mendesain serangkaian citra penggugah. Mendorong sesiapa yang sempat terhenyak barang sejenak, untuk kembali melanjutkan perjalanan. Menyelesaikan senarai cerita yang telah digulirkan.

sumber

Karena, mereka tidak takut untuk melangkah. Tidak takut untuk menatap kenyataan. Dan tidak takut untuk bertahan pada apa yang dibiasakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...