Minggu, 10 Januari 2016

Article#504 - Reformasi


Dalam beberapa keadaan, pembaruan acapkali menjadi momok bagi mereka yang mengalaminya langsung, atau merasakan dampak dari perubahan-perubahan yang ia munculkan. Tentunya, sisi lain dari sebuah pembaruan tak boleh diabaikan begitu saja: sisi di mana ia memunculkan semangat baru. Menggelora dar dalam diri tiap-tiap pelakunya, sebuah pembaruan menjelma menjadi sumber energi yang seolah tiada habisnya ketika dimanfaatkan sewajarnya.
Catatan bahwa ia dimanfaatkan sewajarnya menjadi penting, ketika kita melihat sedemikian banyak orang tergugah sedemikian rupa dalam memulai sesuatu. Mereka ini, yang demikian bersemangatnya menata dan memperbaiki apa-apa yang mereka jalani, perlahan mendapati semangat mereka pudar. Api dalam jiwa yang menjadi penyulut segala kegilaan itu perlahan padam, dan menyisakan hangat-hangat yang segera padam. Segera mati. Membusuk. Melebihi busuknya tahi ayam yang konon hangat itu.

Barangkali kemudian kita bisa mengesampingkan hinanya seonggok tahi ayam dari tulisan, sehingga ia tidak mencemari tulisan ini lebih lanjut. Entah apakah akan banyak efeknya. Apalagi ketika yang terpikirkan kemudian adalah, apakah tahi-tahi dari spesies, genus, ordo, famili lainnya adalah tahi yang sama nistanya, sama hinanya, sama busuknya, sama layaknya disingkirkan. Tapi sudahlah; mari kita hentikan itu semua sebelum terlalu melenceng dari tujuan awal. Meski tujuan awal itu sendiri tak jelas apa wujudnya.
Tapi mungkin kalian akan bertanya, memang apa itu tujuan awal? Apakah ia berupa akhir perjalanan yang kita bayangkan pada detik-detik kaki mulai melangkah? Ataukah ia berupa langkah-langkah yang hendak kita titi sembari meraba-raba kelanjutan? Merumuskan tanpa tahu dasar hukumnya, tentang apa-apa yang layaknya dan hendaknya diperjuangkan sebagai akhir sebuah etape perjalanan?

Pertanyaan-pertanyaan sok filosofis yang berkecamuk ini pada gilirannya membawa alur tulisan untuk kembali merapat pada awal mulanya. Bagi kita semua yang tidak tahu menahu soal tujuan, mungkin kita sendiri merasa tak tahu apa-apa saja tujuan yag hendak kita kejar. tetapi, ketika kita memutuskan untuk bergerak, untuk mengubah suatu keadaan, tentunya ada sesuatu yang memotivasinya. Mendorong sampainya peniatan pada sebuah aktivasi perbuatan. Memicu letupan energi yang terwujudkan dalam zarah-zarah tindakan.
Kita barangkali berpikir kita tidak tahu tujuan besar dari apa-apa yang selama ini digulirkan. Akan tetapi, dalam setiap tindakan dan keputusan agaknya tetap akan ada sekelumit pertimbangan, perbandingan, dan kompromi atas segala ragam kenyataan. Karena nasib akan diubah melalui keberadaan tindakan.

Maka ketika sebuah pembaruan dilaksanakan, setiap kita dihadapkan pada semangat baru yang menjiwai setiap langkah. Sudut pandang baru yang menjernihkan citra. Tantangan baru yang membakar segenap gelora. Energi baru untuk menjaganya tetap terlaksana. Berkesinambungan.

tl;dr: Saya baru saja memperbaiki kamera hape saya dengan yang lebih murni dan bebas goresan. Dan saya ingin memamerkan hasil jepretannya dengan beragam foto keren dan kalimat sok keren.

I'll take my car and drive real far
They're not concerned about the way we are
In my mind my dreams are real
Now you concerned about the way I feel
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...