Beberapa hari terakhir telah menjadi hari yang cukup hangat bagi kulit Bumi. Dalam artian kulit Bumi cukup aktif bergerak di berbagai lokasi di muka Bumi, mengguncangkan segala macam kehidupan yang berpijak di atasnya. Mulai dari ujung barat Himalaya hingga pantai barat Amerika Selatan, dalam 8 hari terakhir tercatat 5 gempa yang cukup besar untuk mendapat laman Wikipedia tersendiri yang didedikasikan untuk tiap-tiapnya. Langsung saja, berikut ulasan sederhana akan tiap-tiapnya.
Ulasan untuk Afghanistan dan Myanmar tidak menyertakan gambar, semata karena sulitnya menemukan gambar yang kredibel akan kedua gempa. Liputan media juga lebih luas pada gempa Jepang dan Ekuador, karena kerusakan yang ditimbulkannya.
Magnitudo? Mw 6,6
Kapan? 10 April 2016, 14:58 (UT+4:30)
Di mana? 39 km arah barat-barat daya Ashkasham, Afghanistan
Meletupkan bagian barat orogeni Asia Selatan, pembentuk barisan pegunungan Hindu Kush, Karakoram dan Himalaya, gempa menengah (hiposentrum 210 km) ini mengguncang wilayah Afghanistan, Pakistan dan India hingga intensitas Mercalli IV.
Magnitudo? Mw 6,9
Kapan? 13 April 2016, 20:25 (UT+6:30)
Di mana? 135 km barat laut Mandalay, Myanmar
Kali ini meletupkan bagian timur orogeni Asia Selatan, gempa menengah (hiposentrum 134 km) ini mengguncang wilayah Myanmar, India dan Bangladesh hingga intensitas Mercalli VI. Menariknya, korban justru lebih banyak berasal dari wilayah India dan Bangladesh dibanding Myanmar sendiri. Wilayah ini berada di sisi timur segmen lempeng India yang diprediksi dapat meletup sebagai gempa bermagnitudo 9 dalam beberapa dekade ke depan.
Magnitudo? Mw 6,2; Mw 7,0
Kapan? 14 April 2016, 21:26; 16 April 2016, 01:25 (UT+9)
Di mana? Wilayah kota Kumamoto, Jepang
Terletup dari ujung barat sesar besar Median Tectonic Line (MTL) di selatan Jepang, gempa Kumamoto ini segera menjadi berita nasional karena guncangannya yang terukur mencapai skala maksimum 7 dari intensitas gempa Jepang (shindo, 震度), khususnya untuk gempa pertama pada malam 14 April. Lebih-lebih, pusat gempa berada tepat di wilayah kota Kumamoto, yang berarti gempa ini, meski relatif kecil, mengisyaratkan kerusakan skala besar bagi seantero wilayah Kumamoto dan sekitarnya. (Gempa terakhir yang mencatatkan shindo 7 di seluruh Jepang adalah... gempa besar Jepang Timur, Maret 2011 lalu.) Sekitar 28 jam berselang, gempa dengan kekuatan 16 kali lipat meletup sedikit ke arah timur, mencatatkan kerusakan yang lebih meluas, terutama ke arah timur mengikuti zona sesar Futagawa ke arah gunung Aso dan, lebih jauh lagi, prefektur Oita.
Kedua gempa secara berurut tercatat dengan intensitas Mercalli VIII dan IX, serta shindo 7 dan 6+ (kekuatan gempa tampak berlawanan dari kedua skala intensitas, kemungkinan karena shindo hanya mengukur kuat guncang di lokasi seismograf).
Gambar disadur dari berbagai sumber.
Longsor di dekat bekas jembatan besar Aso |
Kepundan Aso yang sedikit terbatuk pada pagi hari 16 April; gunung ini sudah tercatat aktif sejak November 2015. |
Efek guncang gempa di kastil Kumamoto |
Kronologi gempa Kumamoto 2016 |
Kenampakan bentang sesar di wilayah pulau Kyushu beserta lokasi episentrum gempa Kumamoto 2016. sumber |
Kapan? 16 April 2016, 18:58 (UT-5)
Di mana? 27 km selatan-tenggara kota Muisne, Ekuador
Salah satu gempa terbesar di tahun 2016, gempa bertipe thrust ini meletup di salah satu daerah paling rawan gempa bumi di dunia, pesisir barat Amerika Selatan. Sebagai lokasi di mana lempeng Nazca menunjam ke bawah lempeng Amerika Selatan, daerah ini telah terbiasa dengan gempa bermagnitudo di atas 7. Gempa terkuat 2014 dan 2015 pun terjadi di daerah ini, dengan pusat gempa masing-masing berlokasi dekat kota Iquique dan Illapel, Chile, di arah selatan.
Meski tidak sebesar kedua gempa yang tersebut di atas (yang keduanya bermagnitudo 8+), gempa ini memakan cukup banyak korban (661 jiwa dan 27000+ cedera) untuk menjadi gempa paling mematikan sejak 1949, juga sebagai gempa paling mematikan (sejauh ini) di tahun 2016.
Guncangan gempa ini tercatat dengan intensitas Mercalli IX, setara dengan gempa Kumamoto di atas.
***
Bagi Indonesia, meskipun gempa terkuat tahun ini terjadi di wilayah Indonesia (setara dengan gempa Ekuador di atas), episentrum gempa terletak cukup jauh dari permukiman terdekat di pulau Sumatera, sehingga tidak tercatat ada kerusakan berarti. Meskipun demikian, saya rasa kita seharusnya tak perlu diingatkan akan potensi gempa di sekujur kepulauan Indonesia, terutama di busur Sumatra-Jawa-Sunda Kecil.Salam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar