Kamis, 30 Oktober 2014

Article#358 - Pinang Dibelah Dua

Hampir empat bulan lalu, saya menuangkan segenap karya pada tulisan yang (hingga saat ini) paling gamblang mewakili preferensi saya dalam membahas dunia politik. Di tulisan tersebut, saya juga sempat menjentikkan angan, dengan harapan mereka yang sibuk bertarung beberapa bulan ke belakang, segera menghentikan pertarungan pada waktu pelantikan. Kemudian, sekitar sembilan hari yang lalu, saya juga telah merekam kisah perjumpaan dua calon yang sebelumnya bersaing. Walaupun mungkin banyak orang yang pesimistis akan ide tersebut, mengingat bagaimana sengit pertarungan telah berlangsung, beberapa tetap...
Lanjutkan baca »

Selasa, 28 Oktober 2014

Article#357 - Sumpah Pemuka

Kita (mungkin) diizinkan untuk bingung membedakan penggunaan istilah "menteri", terutama ketika kau terbiasa bergelut di atas papan catur. Siapa sih yang tak ingat motif hitam putihnya yang melegenda itu? Tetapi, di dunia yang makin banyak merambah dunia digital, perjalanan kebanyakan dari kita akan membawa diri beranjak meninggalkan banyak permainan serupa. Termasuk papan catur lipat, dengan tigapuluh dua bidaknya yang mungkin saja teronggok di bawah lapis debu, di sudut lemari rumahmu. Mungkin, dari sederet kalimat di awal, ada dari pembaca yang membiarkan pikirannya berkelana. Apa jadinya...
Lanjutkan baca »

Jumat, 24 Oktober 2014

Article#356 - Bangkitlah

Champion of Life oleh MUHAMMAD AINUN NADJIB MUNGKIN HANYA BEBERAPA orang yang sibuk mencemaskan bahwa bangsa Indonesia sedang nyenyak tidur, sehingga berpikir ‘Bangsa Indonesia harus bangkit’. Para pemimpin yang sedang asyik-asyiknya ‘bertugas membangun Indonesia’ mungkin berpikir sebaliknya: ‘Kita sudah dan sedang bangkit’, bahkan sedang menikmati ninabobo dunia internasional yang menganugerahinya ‘Award of Kebangkitan’. Adapun rakyat: bangkit dari tidurnya pagi-pagi buta, pukul 02.00 dinihari sebelum ke pasar atau sawah. Rakyat yang berposisi juragan dan mengupah, sudah...
Lanjutkan baca »

Selasa, 21 Oktober 2014

Article#355 - Manusia Setengah Harapan

Saya tak persis ingat, kapan saya pertama kali mendengar nama oom Joko di lintas media massa. Mungkin ketika mobil Esemka (yang konon disokong oleh beliau saat menjabat sebagai walikota Solo) digadang-gadang demikian luas di berbagai wilayah. Saat itu, sudah demikian santer berita akan berbagai kekaguman yang diluapkan masyarakat akan sosok tersebut. Konon 90% pemilih Solo memilihnya sebagai walikota untuk periode kedua tahun 2010 lalu - sekitar 2 tahun sebelum sebuah manuver politik mengantarnya menjadi walikota di Ibukota. Dan, hanya butuh 2 tahun tambahan untuk memunculkan manuver politik lain,...
Lanjutkan baca »

Sabtu, 18 Oktober 2014

Article#354 - Kala Candra Merona

8 Oktober 2014, 19:24 JST (UT+9).  Dalam tiga lunasi terakhir, para pecinta langit malam telah dimanjakan oleh tiga kesempatan Bulan purnama yang paling dekat ke Bumi dari seluruh purnama dalam tahun 2014. Dengan terang yang lebih dari biasanya, dalam tiga kesempatan itu Bulan menunjukkan parasnya yang paing cerah, yang oleh khalayak ramai disebut sebagai "supermoon", dan oleh kalangan tertentu disebut "purnama perigee". Tetapi, situasi pada 10 malam yang lalu berbeda. Alih-alih bersinar terang, kali ini paras Bulan justru tampak menghilang bagian demi bagian, seolah ada yang menggerogotinya....
Lanjutkan baca »

Selasa, 14 Oktober 2014

Article#353 - The Obstinate Lighthouse

You guys might have heard about this short joke somewhere. The topic covered is mainly revolving around an allegedly huge naval ship, whose commander is berating over someone at the other end of the line, about which side to divert its path in order to avoid collision. The commander even spent time to boast the mightiness of the squad under his command, hoping the other guy to shiver in fear and goes about his chores, only to realize that the guy at the end of the line is inside a lighthouse. An obstinate one, apparently. Whatever is true out of the story plot, let these guys from snopes.com...
Lanjutkan baca »

Senin, 06 Oktober 2014

Article#352 - Overtone

Japan had just bid Phanfone farewell. As the pictures or videos of headbanging trees, flying rooftops and hurling waves continue to circle the realm of the local (or regional) news, some of the people residing in the affected area had their sky cleared of any typhoon influence. In the matter of an hour or two after the rain stopped, clouds recede out of the city's sky, revealing the afternoon sky as it supposed to be. These are the time, when people rushed their way outside to appreciate the clear sky — even though it seems akin to celebrating at times. As if they were all driven by the similar...
Lanjutkan baca »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...