Selasa, 30 September 2014

Article#350 - Mencocoki Hidung


Di negeri jungkat-jungkit
Orang demikian mudah disatukan
Ketika ada kesempatan menghujat
Mencaci apa yang tak dipahami
Memaki setelah lama abai
Bersatu seolah paling peduli
Membela yang tak layak digilai

Ada yang diumpani harta
Atau idealisme tanpa nyawa
Tapi ke manapun terlihat
Tiada lagi beda tampak
Mereka kompak meneriaki
Dalam satu suara nyaring
Yang senada tapi bising
Serempak mencocoki hidung sendiri
Sementara kami asyik menertawai
Dagelan kosong tanpa akhir

Lini masa terlampau bising akhir-akhir ini.
Sejumput waktu yang biasa kunikmati, menjadi tak berarti tatkala ada kerusuhan tanpa isi yang menyeruak di setiap posisi. Ketika demikian banyak orang berseru seolah paling mumpuni.
Kaubilang, sudah mati? Hah, seolah hidupnya kau peduli.

Sebelum tengik udara ini makin basi, penulis ingin undur diri. Semoga ia benar-benar berisi.

TambahanBonus untuk kalian yang telah sudi mampir.

sumber gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...