Selasa, 31 Mei 2016

Article#552 - Impresi


Di bawah curahan hangat mentari Mei, akhir semi tidak lagi bersemai.

Membicarakan akhir perjalanan musim semi ini berarti membicarakan segenap kekuatan menulis yang terus merosot seiring menanjaknya temperatur. Tentu saja saya tidak akan demikian terburu-buru mencari-cari keterkaitan antar keduanya. Kalian yang mengenal perbincangan di dunia ilmiah tentu paham betapa sebuah hubungan yang terindera antara dua variabel belum tentu terkait betulan.
Sebagaimana sinyal positif yang acap kali menjadi pendorong diri untuk bertindak, hanya untuk mendapati di kemudian hari bahwa semua itu hanyalah kepalsuan.

Mei mungkin adalah impresi nisbi.
Dari segala macam bualan soal semangat yang meningkat seiring naiknya mentari menyinari negeri, hal-hal yang penulis dapati dalam kenyataan tak berkisar jauh-jauh dari produktivitas yang menggelinding. Karya-karya yang jarang ditelurkan, kamera yang jarang diberdayakan, seolah ditertawakan oleh arakan awan yang dengan riang menari-nari menghiasi angkasa. Alih-alih tergerak untuk ikut berpacu meningkatkan kualitas dan kuantitas karya, yang ada produktivitas makin terjerembab dengan kontras yang terus melebar menganga antara proyeksi dan realiti.

Mei mungkin adalah curah hati yang belum sampai.
Di saat musim semi tidak lagi jelas bekas wujudnya, hari-hari yang bergulit masih belum jelas menampakkan identitas musim panas yang sesungguhnya. Semilir angin yang menyapa di pagi hari masih acapkali membangkitkan kuduk ketimbang membangkitkan keringat. Musim semi telah terasa demikian jauh di belakang, meskipun masa lalu memanglah yang terjauh dari apa yang bisa dibayangkan seorang anak manusia. Tetapi musim panas juga masih entah kapan tibanya, dan bersama itu pula segala kenyataan yang akan menyambut kita semua, di jelangnya dan di akhirnya.

Semua seolah menyindir saya untuk memfokuskan perhatian kepada urusan. Supaya apa yang ditetaskan senantiasa dapat diberdayakan. Supaya segala akhir segera tersampaikan.

Di bawah curah hujan dingin Mei, langit tidak bosan membasahi mimpi.

And I want you to know
I've got my mind made up now
But I need more time
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...