Minggu, 21 Februari 2016

Article#518 - Residu


Ketika euforia jauh berakhir. Ketika canda tawa permainan telah lama bergulir. Ketika yang terjatuh tak lagi hadir.
Ketika residu yang menggunduk berserak bisu. Ketika lidahnya kelu oleh beku. Ketika sosoknya diam membatu.
Pada gunduk jenazah sesalju yang sudah kehilangan pesonanya itu, debu menemukan tempat bernaung. Terhempas dari sekian banyak kendaraan yang melaju di jalan itu. Tak bosannya mereka berkumpul berkalang menjadi satu dengan daun-daun.

Kelak, ketika residu beku itu telah laju ke hadiratmu, ia tak akan meninggalkan air hasil lelehannya di hadapmu. Akan tertinggal tepat di tempat itu, selapis debu dan hampar daun yang pernah mendapat tempat di sisi residu itu. Yang akan memberi testimoni akan perjuangannya menghadapi terik di sudut kota itu. Terus hingga adanya ia dientaskan oleh entah apapun pengganggu.

Ketika tiba saat itu.
Ketika itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...