Senin, 29 Februari 2016

Article#520 - Pemuluran

Agaknya memang tidak perlu menjadi sejenius Einstein untuk bisa memahami berbagai pernak-pernik warna hidup. Iya, Einstein yang itu. Einstein yang biasa diidentikkan dengan kecerdasan di atas rata-rata, kejeniusan, keenceran otak. Einstein yang paling gamblang mewakili gambaran umum akan orang pintar yang urakan. Einstein yang namanya sering dicatut dalam berbagai kutipan yang entah pernah dia tuturkan atau tidak. Tak perlu kita piawai memahami teori-teorinya yang terkenal. Membedakan relativitas umum dan khusus. Menjelaskan betapa E = mc2 tiada sangkutpautnya dengan relativitas....
Lanjutkan baca »

Kamis, 25 Februari 2016

Article#519 - Free Speech?

I'm not an endorser of the so-called free speech, freedom of speech or whatever, but at times people can be way overboard in trying to allegedly protect their freedom of speech. You tell them how bad their opinion is, and they frame you of limiting their freedom of speech. You can tell them how their rants are out of topic, are offensive and insensitive, are utter nonsense, and they will still be hiding in their own justification: the so-called freedom of speech. Like, if you really hate the idea of your opinion being questioned, why even put them into spotlight in the first place? In that way,...
Lanjutkan baca »

Minggu, 21 Februari 2016

Article#518 - Residu

Ketika euforia jauh berakhir. Ketika canda tawa permainan telah lama bergulir. Ketika yang terjatuh tak lagi hadir. Ketika residu yang menggunduk berserak bisu. Ketika lidahnya kelu oleh beku. Ketika sosoknya diam membatu. Pada gunduk jenazah sesalju yang sudah kehilangan pesonanya itu, debu menemukan tempat bernaung. Terhempas dari sekian banyak kendaraan yang melaju di jalan itu. Tak bosannya mereka berkumpul berkalang menjadi satu dengan daun-daun. Kelak, ketika residu beku itu telah laju ke hadiratmu, ia tak akan meninggalkan air hasil lelehannya di hadapmu. Akan tertinggal tepat di tempat...
Lanjutkan baca »

Kamis, 18 Februari 2016

Article#517 - Melepas Dingin

Ketika takdir telah jelas menggariskan bagi saya bahwa musim dingin kali ini akan menjadi musim dingin terakhir saya di Jepang, saya suda memutuskan untuk mencoba memaksimalkan tiap detik sesapnya. Meskipun pada prakteknya saya cukup rajin mendokumentasikan berbagai maam kenyataan di sekitar saya sejak datang ke Jepang, jarang saya temukan ketertarikan untuk memotret suasana musim dingin selain.... tentu saja salju. (Mungkin beberapa dari kalian pembaca yang taat mungkin mulai jengah mendengar topik ini berkali-kali.) Kemungkinan besar saya tidak akan menjumpa musim dingin tahun depan. Maka,...
Lanjutkan baca »

Senin, 15 Februari 2016

Article#516 - Menyapa Kembali

Menilas sekitar tiga setengah tahun ke belakang, ada sewujud bocah yang berusaha melawan kenyataan. Ia majukan tanggal penahbisannya enam bulan lebih cepat, seolah ia punya kuasa untuk begitu saja melakukannya. Meski ia menjalani tahun-tahun dengan kesadaran yang meningkat akan tidak bergemingnya penahbisan yang ia nantikan, tekadnya dari awal tidak berubah: menyudahi segala urusan tepat pada waktunya. Menilas perjalanan enam bulan ke belakang, barangkali lika-liku yang demikian parah terbebankan jelang kepulangan sebelumnya membuat persiapan menuju lepas landas kali ini lebih tak terasa. Tanpa...
Lanjutkan baca »

Jumat, 12 Februari 2016

Article#515 - Gravitational Waves, Explained

This is quite a big deal, so I ain't gonna waste your time reading these lines of mine. Would not even bother about the fact that I shared two posts from one similar source in a span of about two weeks. Gosh, who would bother differentiating their sources at a moment like this. Full spead ahead! Courtesy of PhD Comics. This comic and video are now available in: French, Italian, Portuguese, Hungarian, and (video only) Spanish, Hebrew and Chinese (use subtitles).   More here: https://www.youtube.com/watch?v=s06_jRK9...
Lanjutkan baca »

Rabu, 10 Februari 2016

Article#514 - Persepsi

Memijak akhir. Menerabas batas. Menjumpa awal. Terhitung dalam satuan waktu antara galeri yang sedang kau kunjungi ini dengan galeri sebelumnya, awan musim dingin menyapukan sekian banyak serpih. Seserpih yang telah bercerita demikian banyak akan lika-likunya memberantas hidup yang keras. Seserpih yang sudah demikian lemah ketika mendatangi muka dunia, di mana ia bertekuk lutut dalam penghabisan. Seserpih yang padanya demikian banyak jiwa sedunia mencerita soal damba. Tentang cita untuk menjejak satu dari sekian petak daerah di mana ia biasa bertapa dalam beberapa masa. Tentang rasa penasaran...
Lanjutkan baca »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...