Selasa, 02 Desember 2014

Article#367 - Belajar Untuk Ibadah, Prestasi Untuk Dakwah


Untaian kata tersebut pertama kali saya dengar dari rekan-rekan pengurus tim olimpiade Fisika di almamater, yang (jika saya tak salah ingat) mencantumkannya di soal tes. Kutipan tersebut makin sering berkumandang di antara beberapa rekan saya yang juga alumni olimpiade sains di zaman kelas sebelas dan dua belas. Agaknya delegasi olimpiade almamater di tahun selanjutnya merasa "tercerahkan" dengan kutipan tersebut, sehingga setidaknya sejak digelarnya olimpiade tingkat nasional tahun lalu, untai kata tersebut dinobatkan sebagai slogan resmi (?) delegasi olimpiade besutan almamater.

Entahlah bagaimana kejadian sebenarnya.
Redaksi yang paling terpercaya dari semua yang saya ketahui adalah yang bersumber dari rekan saya, oom Salman, yang menyatakan secara eksplisit bahwa pencetus pertama untai kata tersebut (setidaknya di dalam lingkungan almamater) adalah Thomas Alfa Edison, seorang penemu dari negeri Paman Sam sana medalis emas olimpiade fisika tingkat nasional yang diundang mendidik anggota Klub Bidang Studi Fisika di almamater saya dulu. Ia sendiri mencantumkannya dalam tautan yang telah saya sediakan di atas.
Meskipun saya tak bisa sepenuhnya memastikan, jika dari sumber yang samalah untai kata yang dijadikan slogan favorit berbagai kalangan itu berasal.

Satu hal yang pasti, slogan tersebut, beserta beragam variannya, kembali dipopulerkan oleh beberapa delegasi almamater yang menoreh prestasi di sebuah ajang baru. (Foto dilampirkan di awal post ini).
Saya sengaja baru mempublikasikannya hari ini, tidak sebagaimana banyak rekan saya yang memutuskan untuk membocorkan hasil sebelum tayangannya diputar di televisi, sembari berusaha menahan euforia yang mungkin tidak diperlukan. Entah karena tidak jelas juntrungannya, atau karena rasa bangga yang disorakkan rekan-rekan di ujung sana terdengar sebagai teguran demi teguran yang memenuhi kepala saya.

....
Bagaimanapun juga, selamat, kontingen almamater. Terima kasih sudah mengingatkan saya kembali akan banyak hal. Dari hal yang membangkitkan kenangan, hingga hal yang seharusnya dipertanggungjawabkan.

Catatan:
Foto di atas disadur dari status fesbuk Pak Away Baidhowy, guru Aqidah Akhlaq di masa MAN dulu.
Info lanjutan terkait acara yang dimaksud dapat dibaca di laman Kementerian Agama ini dan laman Rajawali Televisi (RTV).

6 komentar:

  1. jadi inget pas balik ke rumah kemaren, dg antusias ayah saya bilang ada olimpiade bagus nih dan MAN IC masuk final. Anak-anak nya pinter dan cerdas banget (ayah saya terkagum-kagum, maklum beliau krg paham sekolah macam apa yang telah ditempuh anaknya yang satu ini.. karena kita tetap 'satu' meski beda almamater) .. haha maklumlah saya sudah hampir tak pernah nonton tv lagi jadi tidak tahu ada acara tersebut..

    btw selamat ya buat almamaternya, saya turut berbangga :)
    tetap semangat menginspirasi dimanapun berada
    selalu ingat 'slogan' "kalo belajar itu ibadah maka prestasi adalah dakwah" :) :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah makasih mbak~
      "Tetap semangat, senantiasa tebar manfaat" aja deh, soalnya menginspirasi lebih susah dari menebar manfaat :v

      Hapus
  2. hahahah.. klo inget paman mau ketawa mulu jadinya :p
    jadi pelawak aja tuh paman :p :v

    BalasHapus
  3. wahhh giaaaan *ceritanya baru kepo blog wakakak

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...