Sepasang suami istri tengah berkendara melintasi jalanan desa. Dengan udara yang sejuk tanpa asap knalpot dan derum kemacetan, memang jalan di pedesaan merupakan salah satu penyegaran diri terbaik. Tetapi semua penyegaran itu hilang mendadak, ketika mereka mendapati seekor ayam berkaki tiga menyeberang jalan. Saking cepatnya, hingga selama si suami berkata 'Wow!', si ayam sudah melesat menyeberangi jalan. Tenang, tidak akan ada berbagai macam jawaban untuk pertanyaan klasik 'Mengapa ayam menyeberang jalan?' disini.
"Wow!", kata si suami sekali lagi. "Kamu lihat kan, betapa cepatnya lari ayam tadi!". Istrinya hanya menggeleng dengan muka teler, rupanya dia baru saja bangun. Tetapi, tak lama kemudian, seekor ayam berkaki tiga lain melesat menyeberangi jalan dengan kecepatan yang sama dahsyatnya. Sang istri, terkejut, langsung berseru, "Cepat sekali ayam itu! Dan, suamiku, dia punya tiga kaki!"
Semua kejadian itu membuat mereka penasaran, dan segeralah mereka berkendara mengikuti jalan yang dilalui ayam berkaki tiga tadi. Ada beberapa ayam berkaki tiga lagi yang mereka temui, sampai mereka tiba di sebuah kompleks peternakan. Pasangan itu terkejut melihat betapa banyaknya ayam berkaki tiga di kompleks tersebut. Mereka berlarian ke sana kemari, memperebutkan pakan yang diberikan oleh si pemilik peternakan. Tak lama, sang pemilik peternakan tersenyum dan mendatangi pasangan muda yang masih menyimpan keheranan akan semua ayam tersebut.
Sang suami bertanya, "Bagaimana bisa ayam-ayam itu memiliki tiga kaki semuanya?"
Dengan terkekeh, si pemilik peternakan menjelaskan, "Begini, di keluarga saya ada tiga orang, saya, istri saya dan anak kami. Dan setiap kali kami ingin makan ayam, kami semua berebut paha ayam. Akhirnya kami memutuskan untuk mengembangkan jenis ayam berkaki tiga, supaya ketika kami makan ayam, masing-masing bisa makan paha ayam!"
Sang istri berujar, "Wah, hebat! Pasti sudah lama ya anda beternak semua ayam berkaki tiga ini?"
"Begitulah, sekita 2 tahun." jawab sang peternak.
"Lalu bagaimana rasanya? Apakah sama enaknya dengan ayam pasaran?" selidik si suami yang penasaran.
"Yah", sang peternak menghela nafas, "masih ada masalah - kami belum pernah bisa menangkap satupun!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar