Minggu, 15 Maret 2015

Article#399 - Proklamasi

Kita tak perlu membebek pada sekian banyak figur pujaan, karena jiwa dan raga tiap-tiap kita berhak untuk menjadi diri yang sebenar-benarnya. Biarkan ramai manusia berujar akan pencarian identitas, dan teruslah membangun sendiri jati diri dari bawah. Tetapkanlah apa-apa yang akan menjadi landasannya, dan bangunlah wujud yang kokoh dari sana. Jadikan ia tegak, tak bergeming di hadapan aral.

Kita tak perlu membuktikan segala hal pada segala orang, karena kehidupan bukanlah untuk menjilati wajah riang mereka. Biarkan ramai manusia berceloteh mempertanyakan adanya perkembangan, dan teruslah berjuang tanpa perlu harap sesiapa tersadar. Tengadahkan wajah yang berlindung pada nama-Nya, yang tak perlu sesuap bukti dari kita yang fana. Tetaplah berjalan, atas dasar yang tak kita pertanyakan.

Kita tak perlu menyibukkan diri memikirkan tujuan utama, karena bentuknya sudah demikian jelas tergambar bagi tiap-tiap kita. Biarkan ramai manusia berkalang dalam sekian banyak batu loncatan, yang mereka kejar sebagai akhir perjalanan panjang. Langkahkan kaki yang menyadari adanya kelanjutan, dan ajak raga terus bergerak. Syukuri tiap nafas dan langkah, jejaki awal mula pada setiap perhentian.

Kita tak perlu menghabiskan waktu berkubang dalam angan, karena kenyataan yang tergelar luas telah mencukupi segala yang kita butuhkan. Biarkan ramai manusia berkabung menghitungi sekian skenario yang tak pernah lari dari kepala-kepala mereka. Kepalkan tekad, lambaikan salam pada yang terlewat, dan bersungguh dalam apa yang bisa diusahakan. Menjabat erat kenyataan selayaknya sahabat lama.

Kita tidaklah mengejar kebesaran, tak pula meratapinya. Kita tak mendamba kepalsuan, yang digenggam angkasa fana. Kita berjuang tanpa kecewa, memberangus sesal tiada guna.
Kita menutup lembar pada tujuan, dan menjadikannya nyata.

Sannomiya, 12 Maret 2015.
Akhir dari sebuah perjalanan, awal dari perjalanan selanjutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...