Sabtu, 08 September 2012

Article#85 - Menangkap Para Penjudi

Zaman sekarang ini, kata orang dosa makin laku. Seolah paradigma masyarakat sudah bergeser, bahwa yang dosa itu baik dan pahala itu buruk. Perbuatan dosa, dari yang paling sepele macam ngambil jambu dari pohon jambu tetangga, hingga yang paling berat macam korupsi, yang uangnya saja bisa sampai belasan kilogram massanya. Apalagi dosanya, yah.
Singkat cerita, kegemaran berbuat dosa juga sampai di kota C. Seorang opsir polisi dibuat mencak-mencak oleh adanya laporan mengenai 4 orang yang berjudi di pos satpam kantor polisi. Bayangkan, di kantor polisi. Dengan gusar, ia mendatangi pos dan didapatinya 4 orang sedang duduk-duduk di pos.
Dengan marah ia berteriak,
"Tahukah kalian, berjudi merupakan tindakan yang melanggar hukum?" teriak opsir polisi itu dengan kerasnya kepada semua orang. Orang pertama hanya menjawab,
"Aku tak berjudi, Pak. Di sini aku hanya melihat-lihat saja."
Kemudian opsir polisi itu menanyai orang yang kedua: "Bagaimana dengan dirimu?"
"Aku di sini sedang menunggu bus."
Tak berapa lama, orang yang ketiga menceletuk: "Pak, aku di sini juga hanya menunggu pacarku."
Opsir polisi itu selanjutnya mengalihkan sorotan matanya ke orang yang ke empat, melihat tangannya sedang memegang kartu truf, maka ia segera menegurnya dengan penuh keyakinan: "Sekarang semua barang bukti sudah ada di tanganmu, kamu tak mungkin lagi menyangkalnya, ayo berkatalah secara terus terang!"
Dia melirik kepada opsir polisi itu, kemudian menjawab dengan tenang: "Kalau begitu aku berjudi dengan siapa? Coba Bapak jelaskan!"

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...