sumber
Tapak kembali menghantar jiwa-jiwa yang tersadar.
Menghantar pada kenyataan yang luas terhampar.
Salah satu penyakit khas yang sering menghinggapi pengaku-ngaku pelaku seni adalah kebuntuan. Kebuntuan yang tercipta dari tersesatnya ide dan tujuan dalam belantara khayalan tanpa bendungan. Mereka kebingungan, mencari-cari kesesuaian dalam mengalirkan hasil peradukan pikiran demi menuangkan sebuah karya. Menyusun manifestasi dari kebengalan diri yang dengan setengah hati disusun rapi, seperti barisan upacara Senin pagi.
Tentu saja, sebagai seorang yang mengklaim diri sebagai seniman...
Mencampurbaurkan persepsi. Menyelewengkan konsepsi. Mempertanyakan esensi. Menyelisihi konsesi.
Sabtu, 31 Mei 2014
Article#300 - Tiga Ratus Keisengan, Tiga Corak Keramaian
Article#299 - Para Pengepul

Satu kejadian lagi terjadi, yang senantiasa mengingatkan penduduk di sekujur bumi pertiwi, akan selalu adanya kejadian sejenis yang akan menyertai kehidupan di negeri ini.
Kepulauan Nusantara pada dasarnya memang tumbuh dari kejadian seperti ini, yang susuh menyusul menumpukkan bebatuan sebagai bahan baku sebuah rangkaian kepulauan. Kepulauan, yang kini menjadi rumah bagi salah satu negara terbesar di dunia. Setidaknya dalam jumlah penghuni, dan semoga ke depannya juga dalam pengaruh secara internasional. Suatu hal yang setidaknya dapat diperhatikan dari kesungguhan mereka yang mengaku mengayomi...
Ditempatkan dalam koridor
Tanggap
Selasa, 27 Mei 2014
Article#298 - Syair Tukang Bakso

Syair Tukang Bakso
Oleh Muhammad Ainun Nadjib
Sebuah pengajian yang amat khusyuk di sebuah masjid kaum terpelajar, malam itu, mendadak terganggu oleh suara dari seorang tukang bakso yang membunyikan piring dengan sendoknya.
Pak Ustad sedang menerangkan makna khauf, tapi bunyi ting-ting-ting-ting yang berulang-ulang itu sungguh mengganggu konsentrasi anak-anak muda calon ulil albab yang pikirannya sedang bekerja keras.
“Apakah ia berpikir bahwa kita berkumpul di masjid ini untuk berpesta bakso!” gerutu seseorang.
“Bukan sekali dua kali ini dia mengacau!” tambah lainnya,...
Ditempatkan dalam koridor
Sitir
Jumat, 23 Mei 2014
Article#297 - Gugur Sakura

Semilir angin meniupi mereka yang berjalan di pinggir taman.
Burung-burung yang bertengger di ranting pepohonan berceloteh ria. Bagai melepas rindu, mereka kembali bercengkrama setelah bersembunyi berbulan-bulan sepanjang musim dingin. Di kota itu, musim dingin identik dengan salju yang bertumpuk-tumpuk akibat suhu yang dingin menusuk. Sehingga, ketika matahari mulai menang, tumbuhan dan hewan bersorak dan bergelora dengan membangkitkan semangat baru dalam label bertuliskan musim semi.
Situasi hari itu pun tak jauh beda. Entah itu Matahari, entah itu langit, entah itu awan, entah itu bebungaan...
Ditempatkan dalam koridor
Ceritera
Senin, 19 Mei 2014
Article#296 - Laskar Pelangi
Mimpi adalah kunci
Untuk kita, menaklukkan dunia
Berlarilah
Tanpa lelah
Sampai engkau
Meraihnya
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warnai bintang di jiwa
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman abadi
Walau hidup kadang tak adil
Tapi cinta lengkapi kita
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
Jangan berhenti mewarnai
Jutaan mimpi di bumi
Menarilah dan terus tertawa
Walau dunia tak seindah surga
Bersyukurlah pada yang kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
Selamanya
Laskar pelangi
Takkan terikat waktu
© Mira Lesmana...
Sabtu, 17 Mei 2014
Article#295 - Rak Berdebu

Rak berdebu itu memanggilku dalam lusuh.
Sebuah rak yang tidak istimewa, yang terletak dalam suatu ruangan tidak istimewa dalam rumah tua yang juga tidak istimewa itu. Catnya mengelupas di sana-sini, atapnya bolong di beberapa tempat, jendelanya yang kusam, berpadu menjadi satu. Mungkin mereka yang sempat menghantarkan selayang padangnya pada rumah itu, akan terheran, mengapa rumah ini tak juga rubuh. Supaya kekusamannya bisa enyah dari penglihatan yang penuh citra buruk.
Meskipun tidak bagiku, yang seolah terhasut. Memasuki rumah kosong tanpa perlu, seakan menyatukan jiwaku dengan jiwa rumah...
Ditempatkan dalam koridor
Ceritera
Rabu, 14 Mei 2014
Article#294 - Melihat-lihat
.jpg)
Kebesaran Tuhan, ada untuk mengingatkan manusia akan skala kebesaran yang demikian kontras. Dari yang kecil tak terdeteksi oleh indera alami maupun buatan, hingga yang besar tak terjangkau capaian segala macam indera.
Anugrah Tuhan, maupun cobaan, mungkin adalah dua istilah yang pemaknaannya sering beririsan antar satu sama lain. Bisa saja, semua yang layak disebut anugrah, layak pula disebut cobaan pada waktu dan pola pikir tertentu. Demikian pula sebaliknya.
Keluarga, seringkali memang menjadi anugrah, ketika kita bicara mengenai orang-orang tercinta yang selalu bersama, mendukung dan menyokong...
Senin, 12 Mei 2014
Article#293 - Correlation vs Causation

Check.
Below are some examples of how bizzare random correlations can be. (from BuzzFeed)
Ice cream consumption leads to murder.
badpsychologyblog.org
A pirate shortage caused global warming.
venganza.org
Eating organic food causes autism.
boingboing.net
M. Night Shyamalan makes bad movies because people don’t buy newspapers.
businessweek.com
Using Internet Explorer leads to murder.
gizmodo.com
Mexican lemon imports prevent highway deaths.
pubs.acs.org
Obesity caused the debt bubble.
theburningplatform.com
Facebook...
Ditempatkan dalam koridor
Antarabangsa,
Sitir
Langganan:
Postingan (Atom)