Rabu, 27 Maret 2013

Article#148 - Menambal Jiwa Yang Bocor

Ada kalanya, kau begitu terbenam dalam kesedihan
Begitu mudahnya air mata tercucurkan
Dan betapa mudahnya rasa kesal tertumpahkan
Hingga telingamu tuli akan kebaikan
Dan tidak mempedulikan berjuta kebahagiaan
Yang di sekitarmu banyak bertebaran

Ada kalanya, kau begitu terbenam dalam kesenangan
Begitu mudahnya tawa kau hamburkan
Dan betapa mudahnya rasa senang itu dipertunjukkan
Hingga telingamu tuli akan perbaikan
Dan tak mempedulikan berjuta kemalangan
Yang sejatinya bisa kau bantu ringankan

Jiwa itu laksana sebuah wadah yang tak seberapa besar
Jangan masukkan semua kedalamnya, supaya tak tumpah keluar
Tetapi jangan biarkan ia kosong tanpa kehidupan
Jika kau ingin melihat dalam dunia, segala kenyataan
Pastikan ia menampung kebaikan tanpa ada kebocoran,
Dan senantiasa bersihkan ia dari keburukan.

Kejadian-kejadian yang kulalui selama ini,
Perlahan-lahan akan menumbuhkanku menjadi pribadi yang lebih kuat.
Lebih keras dari intan, dan lebih mulia dari batu permata.
Terima kasih kawan, atas segala pelajaran yang telah kauberikan
Baik secara sadar maupun tidak sadar
Yang satu persatu berhasil menambali kebocoran jiwa ini.


Hari 6561, ketika hati yang tertambal mencoba bersuara.
Dicetuskan menjelang kaki melangkah,
Rabu, 27 Maret 2013, 13:46 (UT+8)
2°44'25.55"N, 101°43'11.88"E

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...