
[Apdet: Komentar penulis per 30 Juni 2014]
Setelah melalui 2 Ramadhan dengan mendalami lebih lanjut permasalahan terkait pengamatan hilal dalam menentukan awal bulan pada kalender Hijriah, saya kini cenderung meninggalkan pendapat yang saya usung pada saat dituliskannya isi post ini. Metode yang saya sebut semata sebagai "hisab" dalam tulisan ini, sebenarnya adalah metode hisab wujudul hilal (menghitung keberadaan hilal), yang dengan serampangan saya labeli sebagai anak muda yang terlalu bersemangat untuk sekadar menelaah duduk perkara, misalnya, tentang bagaimana metode yang sebenarnya digunakan.
Saya...