Sabtu, 31 Oktober 2015

Article#480 - Menyapa Raja Kegelapan

Sudah sekitar tiga bulan berlalu dari perjumpaan wahana New Horizons dengan sosok "raja kegelapan". "Raja" yang, bahkan sebelum jelas bagi manusia wujud rupanya, sudah demikian banyak menghiasi buku-buku pengetahuan populer di seantero dunia. "Raja" yang, ketika namanya sudah dicabut jauh jauh dari jenjang masyhur keplanetan, tetap lestari menghuni sanubari sebagian manusia. "Raja" yang tetap dinanti-nanti wujud rupa sebenarnya, yang disuguhkan untuk pertama kali pada tengah Juli 2015. Pada titik perjumpaan itu, sang wahana yang beruntung pun mengabadikan sang "raja" sedemikian rupa dalam serangkaian...
Lanjutkan baca »

Selasa, 27 Oktober 2015

Article#479 - Terjun

Kereta itu perlahan melaju. Terus menyapu keraguan dari wajah-wajah jenuh di pagi hari itu. Aku terduduk dalam kompartemen, mencoba membetulkan posisi untuk menyamankan diri untuk menghadapi beberapa jam perjalanan ke depan. Itu adalah pengalaman baru; berkelana sekian jauh dengan kereta supercepat adalah sebuah kemewahan bagi sembarang jiwa mahasiswa. Bukan perjalanan receh yang bisa dijalankan dan dibubarkan begitu saja. Ketika pandangan disapukan ke sekitar pun, sosok-sosok yang umum ditemui adalah sosok dengan setelan formal; berjalan terburu-buru khas karyawan yang sedang menjalankan panggilan...
Lanjutkan baca »

Sabtu, 24 Oktober 2015

Article#478 - Freedom

As sophisticated as a depiction of freedom can be, for me, nothing quite beats this one in that regard. You can label this as an ordinary picture of a crow having some rest on a bald eagle's back, if that is not peculiar enough for you. Or you can label it as a picture of a crow doing its best at not giving any flying fuck of that eagle it resides on. Get it? Get it? Then again, things get even more interesting when we are given the fact that bald eagle is the national animal of a particular country. Yeah, you get it right: 'Murica. That particular country with that particular tendency to shove...
Lanjutkan baca »

Selasa, 20 Oktober 2015

Article#477 - Gemintang

[apdet terbaru: 12 Desember 2015, 20:11 (UT+9)] Langit malam meraja, memamerkan kemilau gemintang bagi segenap gelimang bingar manusia fana di bawahnya. ... Sebagian dari kita mungkin akan berargumen tentang betapa langit malam jauh lebih menyibakkan ragam warna dibandingkan langit siang. Ada kemilau-kemilau berwujud cahaya beraneka warna, tidak seperti langit siang yang bergema biru monoton dengan selingan awan di berbagai posisi. Ketika orang lain memutuskan untuk menyanggah, mungkin sebagian kita akan mengeluarkan info tentang seorang pelukis kawakan yang konon mengutarakan kalimat senada....
Lanjutkan baca »

Minggu, 18 Oktober 2015

Article#476 - Home

by Warsan Shire no one leaves home unless home is the mouth of a shark you only run for the border when you see the whole city running as well your neighbors running faster than you breath bloody in their throats the boy you went to school with who kissed you dizzy behind the old tin factory is holding a gun bigger than his body you only leave home when home won’t let you stay. no one leaves home unless home chases you fire under feet hot blood in your belly it’s not something you ever thought of doing until the blade burnt threats into your neck and even then you...
Lanjutkan baca »

Jumat, 16 Oktober 2015

Article#475 - Foliage

Beneath the radiant sunshineThere's those faces of upsetMuttering on lifeAs they would see fitAs mild as the sky can beGently whispers by the windStill their minds glareDictating what is it to be right Amid the falling foliageThere lies a realityOf those who despiseChanges in all they seeThe leafless, bare Shades of the treesStares into the unfortunate eyesFor which they don't pay a sight Leaves roam freeMountains make shadesAnd as season changesStories remain the same Fujisan with its first snow cover, from Mizugatsuka Park, 12th October, 2015. Photo by Makoto Hashimuki Fujisan...
Lanjutkan baca »

Selasa, 13 Oktober 2015

Article#474 - Menapak Fajar

Why d'you need a reason to feel happy? Or shining for the rest of the world? Setiap hembus sejuk di pagi hari jelang terbit Matahari konon adalah hembus yang memberikan kesehatan bagi diri. Terutama bagi mereka yang memilih untuk membangunkan diri mendahului terangnya benang hitam dari putih. Meskipun demikian kasusnya, acapkali sebagian kita memutuskan untuk bergelung, kembali melanjutkan tidur. Entah karena merasa sudah cukup menyehatkan diri barang sejenak, atau merasa tidur yang terundurkan belum paripurna dilaksanakan. Sebuah pagi yang memicu kantuk oleh sejuknya pun nyaris memicu saya...
Lanjutkan baca »

Kamis, 08 Oktober 2015

Article#473 - Ranggas

Saat-saat ini adalah waktu di mana jejak-jejak sapaan sol sepatu dengan tanah mulai disemaraki oleh isak dedaunan kering yang terkoyak. Di mana deru angin yang menyejukkan perlahan merasuk makin dalam menuju sekujur tulang. Di mana lapis sandang kembali menumbuhkan dirinya, menyelimuti lebih banyak raga dari kenyataan yang kembali meraja. Di mana dedaunan yang mulai lelah setelah sekian lama menghiasi reranting pepohonan, melepas salam perpisahan dengan rona warna meriah. Hingga masing-masingnya terlepas, perlahan, berjatuhan menghiasi muka dunia. Di antara sekian banyak semarak yang mulai...
Lanjutkan baca »
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...