"Baik layang-layang yang terbang tinggi, ataupun kapal layar yang mengarungi samudra, keduanya dapat berkelana karena berani melawan arus angin."~dikutip dan direka ulang oleh penulis pada Kamis, 31 Januari 2013, 21:39 (UT+9)
Mencampurbaurkan persepsi. Menyelewengkan konsepsi. Mempertanyakan esensi. Menyelisihi konsesi.
Kamis, 31 Januari 2013
Article#132 - Kutipan Hari Ini
Ditempatkan dalam koridor
Kutip
Selasa, 29 Januari 2013
Article#131 - Sun and Solar System Planets in Numbers
I was just doing some short surf in the net as I came across this site of a British astronomer, named Robert Simpson (as mentioned in his site). He reconstructed pictures of Sun and Solar System planets, from some numbers, which represent the physical or orbital properties of each bodies, most of them are compared to that of the Earth's.
This is what he said in the post:And then... Naah, just go straight to the pictures.Had a bit of fun this weekend creating these oh-so-factual images of the Sun and Planets. There are up to 10 numbers used to create each image - each one giving a characteristic of that particular world, such as the orbital period in years or the mean surface temperature.These were all made on my iPhone too. Yeah that’s right: I geeked out.
***
The original image of the Sun is here |
- 333.000, represents Sun's mass in the unit of Earth mass, i.e., Sun is 333.000 times heavier than Earth.
- 109, represents Sun's dimension compared to that of Earth, i.e., Sun is 109 times bigger (in diameter) than Earth.
- 5778, represents Sun's 'surface' temperature (in Kelvin).
- 25, represents Sun's rotation period on its equator, measured in Earth days.
- Sun symbol in astronomy.
The original image of Mercury is here |
- 0,06, represents Mercurian mass in the unit of Earth mass.
- 0,382, represents Mercurian dimension compared to that of Earth.
- 167, represents Mercurian mean surface temperature (now in Celsius).
- 58,64, represents Mercurian rotation period, measured in Earth days.
- 0,39, represents the semi-major axis (a) of Mercurian orbit in astronomical unit (AU).
- 0,24, represents the orbital period of Mercury, measured in Earth year.
- 0,206, represents the eccentricity of Mercurian orbit.
- 0, the number of moon which belongs to Mercury under its gravity force.
- Mercurian symbol (☿) in astronomy.
The original image of the Venus is here |
- 0,82, represents Venusian mass in the unit of Earth mass.
- 0,949, represents Venusian dimension compared to that of Earth.
- 464, represents Venusian mean surface temperature (in Celsius).
- 243,02, represents Venusian rotation period, measured in Earth days.
- 0,72, represents the semi-major axis (a) of Venusian orbit in astronomical unit (AU).
- 0,62, represents th orbital period of Venus, measured in Earth year.
- 0,007, represents the eccentricity of Venusian orbit.
- 0, the number of moon which belongs to Venus under its gravity force.
- Venusian symbol (♀) in astronomy.
The original image of the Earth is here |
- 15, represents Earth's mean surface temperature (in Celsius).
- 1 (a lot of it), since there's a lot of properties measured in Earthly units, from the radius, mass, year, day, or astronomical unit.
- 1 also represents the number of moon which belongs to Earth under its gravity force (i.e. the Moon).
- 0,017, represents the eccentricity of Earth's orbit.
- Earth's symbol in astronomy.
The original image of the Mars is here |
- 0,11, represents Martian mass in the unit of Earth mass.
- 0,532, represents Martian dimension compared to that of Earth.
- -65, represents Martian mean surface temperature (in Celsius).
- 1,03, represents Martian rotation period, measured in Earth days.
- 1,52, represents the semi-major axis (a) of Martian orbit in astronomical unit (AU).
- 1,88, represents the orbital period of Mars, measured in Earth year.
- 0,093, represents the eccentricity of Martian orbit.
- 2, the number of moon which belongs to Mars under its gravity force.
- Martian symbol (♂) in astronomy.
The original image of the Jupiter is here |
- 317,8, represents Jovian mass in the unit of Earth mass.
- 11,209, represents Jovian dimension compared to that of Earth.
- -110, represents Jovian mean surface temperature (in Celsius).
- 0,41, represents Jovian rotation period, measured in Earth days.
- 5,20, represents the semi-major axis (a) of Jovian orbit in astronomical unit (AU).
- 11,86, represents the orbital period of Jupiter, measured in Earth year.
- 0,048, represents the eccentricity of Jovian orbit.
- 63, the number of confirmed moon which belongs to Jupiter under its gravity force.
- Jovian symbol in astronomy.
The original image of the Saturn is here |
- 95,2, represents Saturnian mass in the unit of Earth mass.
- 9,449, represents Saturnian dimension compared to that of Earth.
- -140, represents Saturnian mean surface temperature (in Celsius).
- 0,43, represents Saturnian rotation period, measured in Earth days.
- 9,54, represents the semi-major axis (a) of Saturnian orbit in astronomical unit (AU).
- 29,46, represents the orbital period of Saturn, measured in Earth year.
- 0,053, represents the eccentricity of Saturnian orbit.
- 61, the number of confirmed moon which belongs to Saturn under its gravity force.
- Saturnian symbol in astronomy.
The original image of the Uranus is here |
- 14,60, represents Uranian mass in the unit of Earth mass.
- 4,007, represents Uranian dimension compared to that of Earth.
- -195, represents Uranian mean surface temperature (in Celsius).
- 0,72, represents Uranian rotation period, measured in Earth days.
- 19,22, represents the semi-major axis (a) of Uranian orbit in astronomical unit (AU).
- 84,01, represents the orbital period of Uranus, measured in Earth year.
- 0,047, represents the eccentricity of Uranian orbit.
- 27, the number of confirmed moon which belongs to Uranus under its gravity force.
- Uranian symbol in astronomy (beside that one, this symbol is also widely used).
The original image of the Neptune is here |
- 17,20, represents Neptunian mass in the unit of Earth mass.
- 3,883, represents Neptunian dimension compared to that of Earth.
- -200, represents Neptunian mean surface temperature (in Celsius).
- 0,67, represents Neptunian rotation period, measured in Earth days.
- 30,06, represents the semi-major axis (a) of Neptuian orbit in astronomical unit (AU).
- 164,80, represents the orbital period of Neptune, measured in Earth year.
- 0,009, represents the eccentricity of Neptunian orbit.
- 13, the number of confirmed moon which belongs to Neptune under its gravity force.
- Neptunian symbol in astronomy.
Hmm, I think that's all. For me, they turned to be pretty well-made. One more advice for the readers: it's better to zoom this page out, the picture will look better when they are small. Just try it. Try it! I say, try it!
Ahem, and if you want to visit the source (and you're too lazy to search for one), feel free to click the link below,
http://orbitingfrog.com/post/10374361578/solar-system-by-numbers.Ahem, and if you want to visit the source (and you're too lazy to search for one), feel free to click the link below,
See ya in the next posts!
Ditempatkan dalam koridor
Antarabangsa,
Lembar,
Tanggap
Minggu, 27 Januari 2013
Article#130 - Mengapa Ayam Menyeberang Jalan?
Anekdot 'Mengapa Ayam Menyeberang Jalan' adalah salah satu anekdot yang paling terkenal dan paling tua yang masih dikenal dengan cukup luas hingga saat ini.
Saking terkenalnya, beberapa tahun yang lalu (tahun tidak diketahui secara pasti) ada seseorang (yang juga belum diketahui secara pasti identitasnya) yang membuat kompilasi 'jawaban' dari berbagai orang-orang terkenal atas pertanyaan tersebut. 'Jawaban-jawaban' ini kebanyakan sudah beredar secara luas di dunia maya, tetapi tak ada salahnya kan jika saya ingin menampilkannya kembali. Silakan dibaca..
Guru SD:
Supaya dia sampai ke seberang.
Soekarno:
Ia sedang mencari identitas kebangsaannya!
Soeharto:
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua!
Kalo perlu ya dikebumiken saja.
Habibie:
Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan.
Gus Dur:
Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot!
Megawati:
Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?
SBY:
Ia kurang pengertian dengan kebijakan saya, Dengan ketenangan, kita harus hati-hati, jangan sampai masalah ini menjadi fitnah dan pembunuhan karakter ayam, dalam hal ini merupakan kampanye hitam yang merugikan ayam.
JK:
Itu cuma masalah miskomunikasi saja, yang penting tetap dukung mereka menjadi 7 keajaiban dunia, ketik AYAM kirim ke 9819, Gratis !
Menteri:
Persepsi dan kognisi bisa memunculkan banyak arti dan pemahaman. Menurut Profesor saya bermain persepsi bisa berbahaya. Faktanya memang begitu, seringkali kita bertengkar karena perbedaan persepsi dan kognisi. Cerita “Kenapa Ayam Menyeberang Jalan” merupakan salah satu contoh bagaimana persepsi dan kognisi orang bisa menghasilkan kesimpulan yang berbeda untuk satu hal yang sama yaitu suatu pertanyaan dengan awalan “Kenapa..”.
Harmoko:
Berdasarkan petunjuk presiden.
Caleg:
Kalau saya terpilih nanti, saya akan memperjuangkan hak-hak ayam untuk bisa menyebrang dengan selamat.
Desi Ratnasari:
No comment!
Nia Dinata:
Pasti mau casting ’30 Hari Mencari Ayam’ ya?
Ahmad Dhani:
Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga…
Cinta Laura:
Ayam nyebrang jhalaan..?
Karena gak ada owject…biecheeck. …
Julia Perez:
Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan?
Karena sang jantan ada di sana!
Daripada sang betina sendirian di seberang sini,
Roy Marten:
Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (sambil sesenggukan) .
Butet Kertaradjasa:
Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to?
Aa Gym:
Biarkan ayam itu menyebrang jalan, jangan kita gunjingkan. Karena menggunjing itu dosa. Jagalah hati.
Deddy Corbuzier:
Saya sudah prediksi ayam itu akan menyeberang.
Roy Suryo:
Ini rekayasa, kalau saya teliti dari metadata ayam tersebut bahwa ayam itu telah mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah dalam tanda kutep ayam yang sempurna. Jadi bahwa ayam ini adalah rekayasa adalah bhenar bahwa 100% ini adalah rekayasa.
Anang:
Aku kan sudah bilang .. Biarlah toh ayamnya juga sudah dewasa, tau mana yang baik dan mana yang buruk.
Syahrini:
Ayam yang menyeberang jalan? hmm.. Alhamdulillah yahh. Sesuatu banget..
Tukul Arwana:
Silent Plis, kita coba dengerin dulu dia mau ngomong apa. Ehm, Mas / Mbak Ayam Arwana, kenapa sih, kamu kok menyeberang jalan ?
Jarwo Kwat (Wakil Presiden Rep. Mimpi):
Aya aya wae…. De Fendi kenapa tuh ayam menyeberang jalan?
Pejabat Korup:
Ndak ada itu. Siapa yang bilang ayam itu menyebrang jalan. Harus dibuktikan dulu dong, jangan asal bicara.
FBI:
Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.
Aristoteles:
Karena merupakan sifat alami dari ayam.
Martin Luther King, Jr.:
Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan tanpa mempertanyakan kenapa.
Plato:
Untuk mencari kebaikan yang lebih baik.
Pope:
Hanya Tuhan yang tahu.
Kapten James T.Kirk:
Karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi.
George W Bush:
Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak,
apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini!
Saddam Hussein:
Tidak ada yang namanya ayam menyebrang jalan di negara saya. Tapi jika anda akan datang untuk membuktikannya, saya tidak akan mengizinkan.
Machiavelli:
Poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan!siapa yang peduli kenapa!akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu.
Mugabe:
Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam-ayam veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan.
Warren Buffet:
Karena trend pasar sekarang sedang bullish, maka ayam itu menyebrang. Tunggu saja sampai pasar sedang bearish, pasti ayam itu kembali lagi.
Galileo Galilei:
Kecepatan pergerakan ayam ketika menyebrang, tidak bergantung pada berat ayam itu. Semua ayam dengan berat yang berbeda pasti mempunyai kecepatan yang sama ketika menyebrang.
Robert Langdon:
Kemungkinan ada konspirasi antara ayam dengan penguasa saat ini. Kita akan pantau jejak ayam di jalan sampai menemukan simbol-simbol yang bisa jadi titik terang.
Darwin:
Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.
Einstein:
Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.
Darwis Triadi:
Karena di seberang jalan, angle dan lightingnya lebih bagus.
Nelson Mandela:
Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati!
Thabo Mbeki:
Kita harus mencari tahu apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan.
Isaac Newton:
Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.
Fox Mulder:
Apakah yang kamu lihat itu benar2 ayam yang menyebrang jalan?
Bill Gates:
Tidak hanya akan ada satu ayam yang menyebrang jalan, akan ada ayam-ayam menyebrang di seluruh jalan di dunia karena kemudahan jalan untuk bisa disebrangi ayam dengan jalan versi 3000!
Putri Diana:
Ayam yang mana di jalan mana? Yang jelas jalanan di seluruh dunia harus dibersihkan dari ranjau darat.
Jose Mourinho:
Ayam itu akan menunggu bola di seberang jalan. Hadang dia dengan dua bek, agar kesulitan untuk menerima umpan.
Jason Bourne:
Apa? ayam itu menyebrang jalan? Sudah kuperintahkan untuk menunggu sampai aku kembali, karena bahaya sedang mendekat.
Thomas Alva Edison:
Ayam itu mempunyai keinginan yang kuat untuk sampai ke seberang jalan. Karena untuk menyebrang jalan hanya 1% dibutuhkan bakat, 99% kerja keras.
John F. Kennedy:
Jangan tanyakan apa yang ayam itu lakukan, tapi tanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk ayam itu.
Programmer J2EE:
Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable,ayam-ayam yang ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan nya, jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled.
Richard Nixon:
Ayam tidak menyeberang jalan. Saya ulangi, ayam TIDAK menyeberang jalan.
Hillary Clinton:
Itulah yang saya ingin tahu. Mengapa ayam menyeberang jalan? Tetapi administrasi ini beroperasi di kerahasiaan, pemotongan informasi penting dari orang-orang Amerika, tentang berapa banyak ayam menyeberang jalan dan mengapa mereka melewatinya.
NatGeo Wild:
Ayam (Gallus gallus domesticus) dapat menyebrang jalan, namun ayam juga mendapat banyak penghalang dalam usaha ini, dimana itu datang dari mobil-mobil yang lewat, yang kemungkinan akan melindas mereka. Di seberang jalan, bukan berarti ayam telah menyelesaikan urusannya dengan selamat. Ancaman lain dapat timbul dari rumah pemotongan ayam yang ada disana.
Customer Service:
Selamat pagi, ayam itu pasti ingin ke ATM terdekat. Terima kasih, selamat pagi.
Seorang kaskuser:
Karena takut digoreng gan!
(nama dirahasiakan):
Ayam itu membawa pesan rah...@>{%@%+"@$&!!
Lanjutkan baca »
rekonstruksi dari dokumentasi pertama yang diketahui mengenai pertanyaan ini |
Guru SD:
Supaya dia sampai ke seberang.
Soekarno:
Ia sedang mencari identitas kebangsaannya!
Soeharto:
Ayam-ayam mana yang ndak nyebrang, tak gebuk semua!
Kalo perlu ya dikebumiken saja.
Habibie:
Ayam menyeberang dikarenakan ada daya tarik gravitasi, dimana terjadi percepatan yang mengakibatkan sang ayam mengikuti rotasi dan berpindah ke seberang jalan.
Gus Dur:
Kenapa ayam nyebrang jalan? Ngapain dipikirin? Gitu aja kok repot!
Megawati:
Ayamnya pasti ayam wong cilik. Dia jalan kaki toh?
SBY:
Ia kurang pengertian dengan kebijakan saya, Dengan ketenangan, kita harus hati-hati, jangan sampai masalah ini menjadi fitnah dan pembunuhan karakter ayam, dalam hal ini merupakan kampanye hitam yang merugikan ayam.
JK:
Itu cuma masalah miskomunikasi saja, yang penting tetap dukung mereka menjadi 7 keajaiban dunia, ketik AYAM kirim ke 9819, Gratis !
Menteri:
Persepsi dan kognisi bisa memunculkan banyak arti dan pemahaman. Menurut Profesor saya bermain persepsi bisa berbahaya. Faktanya memang begitu, seringkali kita bertengkar karena perbedaan persepsi dan kognisi. Cerita “Kenapa Ayam Menyeberang Jalan” merupakan salah satu contoh bagaimana persepsi dan kognisi orang bisa menghasilkan kesimpulan yang berbeda untuk satu hal yang sama yaitu suatu pertanyaan dengan awalan “Kenapa..”.
Harmoko:
Berdasarkan petunjuk presiden.
Caleg:
Kalau saya terpilih nanti, saya akan memperjuangkan hak-hak ayam untuk bisa menyebrang dengan selamat.
Desi Ratnasari:
No comment!
Nia Dinata:
Pasti mau casting ’30 Hari Mencari Ayam’ ya?
Ahmad Dhani:
Asal ayam itu mau poligami, saya rasa gak ada masalah mau nyebrang kemana juga…
Cinta Laura:
Ayam nyebrang jhalaan..?
Karena gak ada owject…biecheeck. …
Julia Perez:
Memangnya kenapa kalo ayam itu menyeberang jalan?
Karena sang jantan ada di sana!
Daripada sang betina sendirian di seberang sini,
Roy Marten:
Ayam itu khan hanya binatang biasa, pasti bisa khilaf.. (sambil sesenggukan) .
Butet Kertaradjasa:
Lha ya jelas untuk menghindari grebekan kamtib to?
Aa Gym:
Biarkan ayam itu menyebrang jalan, jangan kita gunjingkan. Karena menggunjing itu dosa. Jagalah hati.
Deddy Corbuzier:
Saya sudah prediksi ayam itu akan menyeberang.
Roy Suryo:
Ini rekayasa, kalau saya teliti dari metadata ayam tersebut bahwa ayam itu telah mengalami modifikasi sedemikian rupa sehingga jadilah dalam tanda kutep ayam yang sempurna. Jadi bahwa ayam ini adalah rekayasa adalah bhenar bahwa 100% ini adalah rekayasa.
Anang:
Aku kan sudah bilang .. Biarlah toh ayamnya juga sudah dewasa, tau mana yang baik dan mana yang buruk.
Syahrini:
Ayam yang menyeberang jalan? hmm.. Alhamdulillah yahh. Sesuatu banget..
Tukul Arwana:
Silent Plis, kita coba dengerin dulu dia mau ngomong apa. Ehm, Mas / Mbak Ayam Arwana, kenapa sih, kamu kok menyeberang jalan ?
Jarwo Kwat (Wakil Presiden Rep. Mimpi):
Aya aya wae…. De Fendi kenapa tuh ayam menyeberang jalan?
Pejabat Korup:
Ndak ada itu. Siapa yang bilang ayam itu menyebrang jalan. Harus dibuktikan dulu dong, jangan asal bicara.
FBI:
Beri saya lima menit dengan ayam itu, saya akan tahu kenapa.
Aristoteles:
Karena merupakan sifat alami dari ayam.
Martin Luther King, Jr.:
Saya memimpikan suatu dunia yang membebaskan semua ayam menyeberang jalan tanpa mempertanyakan kenapa.
Plato:
Untuk mencari kebaikan yang lebih baik.
Pope:
Hanya Tuhan yang tahu.
Kapten James T.Kirk:
Karena dia ingin pergi ke tempat yang belum pernah ia datangi.
George W Bush:
Kami tidak peduli kenapa ayam itu menyeberang! Kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di pihak kami atau tidak,
apa dia bersama kami atau melawan kami. Tidak ada pihak tengah di sini!
Saddam Hussein:
Tidak ada yang namanya ayam menyebrang jalan di negara saya. Tapi jika anda akan datang untuk membuktikannya, saya tidak akan mengizinkan.
Machiavelli:
Poin pentingnya adalah ayam menyebrang jalan!siapa yang peduli kenapa!akhir dari penyebrangan akan menentukan motivasi ayam itu.
Mugabe:
Setelah sekian lama jalan dikuasai petani kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam-ayam veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan oleh pemerintahan.
Warren Buffet:
Karena trend pasar sekarang sedang bullish, maka ayam itu menyebrang. Tunggu saja sampai pasar sedang bearish, pasti ayam itu kembali lagi.
Galileo Galilei:
Kecepatan pergerakan ayam ketika menyebrang, tidak bergantung pada berat ayam itu. Semua ayam dengan berat yang berbeda pasti mempunyai kecepatan yang sama ketika menyebrang.
Robert Langdon:
Kemungkinan ada konspirasi antara ayam dengan penguasa saat ini. Kita akan pantau jejak ayam di jalan sampai menemukan simbol-simbol yang bisa jadi titik terang.
Darwin:
Ayam telah melalui periode waktu yang luar biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang jalan.
Einstein:
Apakah ayam itu menyeberang jalan atau jalan yang bergerak di bawah ayam itu, itu semua tergantung pada sudut pandang kita sendiri.
Darwis Triadi:
Karena di seberang jalan, angle dan lightingnya lebih bagus.
Nelson Mandela:
Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai kenapa menyeberang jalan! Dia adalah panutan yang akan saya bela sampai mati!
Thabo Mbeki:
Kita harus mencari tahu apakah memang benar ada kolerasi antara ayam dan jalan.
Isaac Newton:
Semua ayam di bumi ini kan menyeberang jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang dari arah berlawanan.
Fox Mulder:
Apakah yang kamu lihat itu benar2 ayam yang menyebrang jalan?
Bill Gates:
Tidak hanya akan ada satu ayam yang menyebrang jalan, akan ada ayam-ayam menyebrang di seluruh jalan di dunia karena kemudahan jalan untuk bisa disebrangi ayam dengan jalan versi 3000!
Putri Diana:
Ayam yang mana di jalan mana? Yang jelas jalanan di seluruh dunia harus dibersihkan dari ranjau darat.
Jose Mourinho:
Ayam itu akan menunggu bola di seberang jalan. Hadang dia dengan dua bek, agar kesulitan untuk menerima umpan.
Jason Bourne:
Apa? ayam itu menyebrang jalan? Sudah kuperintahkan untuk menunggu sampai aku kembali, karena bahaya sedang mendekat.
Thomas Alva Edison:
Ayam itu mempunyai keinginan yang kuat untuk sampai ke seberang jalan. Karena untuk menyebrang jalan hanya 1% dibutuhkan bakat, 99% kerja keras.
John F. Kennedy:
Jangan tanyakan apa yang ayam itu lakukan, tapi tanyakan apa yang bisa kita lakukan untuk ayam itu.
Programmer J2EE:
Tidak semua ayam dapat menyeberang jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam yaitu nyeberangable,ayam-ayam yang ingin atau bisa menyeberang diharuskan untuk mengimplementasikan nya, jadi di sini sudah jelas terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely coupled.
Richard Nixon:
Ayam tidak menyeberang jalan. Saya ulangi, ayam TIDAK menyeberang jalan.
Hillary Clinton:
Itulah yang saya ingin tahu. Mengapa ayam menyeberang jalan? Tetapi administrasi ini beroperasi di kerahasiaan, pemotongan informasi penting dari orang-orang Amerika, tentang berapa banyak ayam menyeberang jalan dan mengapa mereka melewatinya.
NatGeo Wild:
Ayam (Gallus gallus domesticus) dapat menyebrang jalan, namun ayam juga mendapat banyak penghalang dalam usaha ini, dimana itu datang dari mobil-mobil yang lewat, yang kemungkinan akan melindas mereka. Di seberang jalan, bukan berarti ayam telah menyelesaikan urusannya dengan selamat. Ancaman lain dapat timbul dari rumah pemotongan ayam yang ada disana.
Customer Service:
Selamat pagi, ayam itu pasti ingin ke ATM terdekat. Terima kasih, selamat pagi.
Seorang kaskuser:
Karena takut digoreng gan!
(nama dirahasiakan):
Ayam itu membawa pesan rah...@>{%@%+"@$&!!
Sabtu, 19 Januari 2013
Article#129 - Realistis, Antara Menyerah dan Berharap
Yah, kembali bersama saya dalam tulisan blog yang penuh dengan kecamuk ketidakjelasan ini. Kalau dipikir, sudah cukup lama saya tidak menuliskan mengetikkan tulisan untuk disumbangkan dalam koridor pemikiran, sejak kira-kira 2 pekan yang lalu. Sejak itu, saya punya cukup banyak bahan yang masih mengantri layaknya bantuan sembako, tetapi tetap saja, karena kemalasan saya mengetik dan bingung memilih topik yang mana untuk dipasang di blog berbagai hal, akhirnya baru sekarang saya kembali siap siaga untuk menuliskan tulisan terbaru saya ini. Siapkan kue dan teh hangat kalian, karena akan segera dimulai.. Gubrak. Oke langsung saja.
Kata yang menjadi topik kali ini sendiri sudah banyak muncul dalam berita-berita terbaru saat tulisan ini dibuat, yang masih banyak membicarakan banjir yang melanda ibukota Indonesia sebagai salah satu metropolitan terbesar di Asia Tenggara, Jakarta. Kata ini juga sudah banyak pula dituturkan oleh orang yang berbicara mengenai segala macam hal yang tak masuk nalar, atau yang dianggap tidak tepat penempatannya. Penulis sendiri mendapat ide awal untuk menulis tentang topik ini setelah mengunjungi blognya mba Fitri.
Cukup singkat, hanya terdiri dari 9 huruf: realistis.
Secara etimologis, kata realistis merupakan serapan dari kata Inggris realistic, yang merupakan gabungan dari kata real dan akhiran -istic, yang ketika digabungkan, makna lengkapnya menjadi 'yang memandang sesuatu secara real/nyata'. Banyak pihak mengatakan bahwa realistis adalah lawan dari idealis, tetapi rasanya, tidak juga. Bahkan dari dasarnya saja sudah tidak berlawanan. Realis berdasar kepada apa yang ada dalam kenyataan. Idealis berdasar pada apa yang ingin ia lihat dalam kenyataan, dalam hal ini, dunia yang ia cita-citakan berupa dunia yang ideal. Agaknya, makna 'ideal' dan 'real' yang berlawanan hanya ada dalam dunia fisika, dimana dicetuskan sebuah kondisi ideal yang tujuan utamanya adalah mempermudah pemahaman dan perhitungan. Dan meskipun kenyataannya (sebagai realis) di dunia ini tak ada yang sepenuhnya ideal, jika yang ideal itu memang baik, kenapa tidak disempurnakan (sebagai idealis), atau paling tidak mendekatinya? Meskipun idealisme absolut sendiri takkan pernah tercapai, memangnya hanya hasil itu (ideal) yang dikejar? Yang penting adalah prosesnya, bukan hasilnya.
Wah wah wah, kembali saja ke topik awal sebelum keburu melenceng bergemerenceng.
Berikutnya tentu, akan muncul pertanyaan, memang realistis sendiri itu apa?
Orang-orang menafsirkan realistis dalam berbagai macam sudut pandang, namun, seperti sedikit penulis sebutkan di awal, kebanyakan dipakai untuk membantah sesuatu hal yang dinilai tak masuk nalar, atau yang tak pantas. Kata realistis umum ditemukan dalam kalimat yang berisi mirip seperti kalimat "Lupakanlah mimpimu, realistis saja lah", "mencoba realistis dengan tidak memasang target tinggi, 1 emas sudah cukup", atau "Saya pikir pemikiran Anda ini tidak realistis", atau yang sejenisnya. Sampai akhirnya muncul sebuah pendapat, yang dikutip oleh novel Perahu Kertas (yang juga difilmkan) lewat tokoh Keenan, 'Menyerah dan realistis itu beda tipis' (padahal saya belom pernah nonton filmnya). Meskipun begitu, apakah berarti menyerah dan realistis harus serupa? Melihat ungkapan lain dengan frasa 'beda tipis', yang ada 'Cinta dan benci itu beda tipis'. Sepertinya cukup jelas, jika orang-orang sepakat jika cinta dan benci merupakan dua kata sifat yang saling berlawanan makna. Bagaimana dengan menyerah dan realistis? Penulis lebih cenderung kepada pendapat bahwa maksud dari frasa 'beda tipis' itu adalah kemudahan untuk 'berpindah' antara kedua keadaan tersebut.
Maka, supaya alur tulisan ini tidak terombang-ambing terlalu jauh dalam ketidakpastian, penulis akan berikan definisi 'realistis' dari sudut pandangnya sendiri (yang selalu 'terkontaminasi' idealisme).
Realistis bukan menyerah? Memang bukan. Reaslistis juga tidak harus berarti dikecewakan atras kenyataan yang tak sesuai harapan.
Menyerah, ataupun kecewa, hanyalah salah satu manifestasi yang mungkin muncul dari sebuah sikap realistis (juga dari beragam sikap lain). Bukan satu-satunya. Dengan realistis, kau bisa mengurangi sikap gegabah dalam bertindak ataupun mengambil keputusan. Dengan realistis pula, kau bisa melihat permasalahan yang ada dengan kepala dingin, tidak tersugesti, meskipun memang banyak juga masalah yang berada di balik tabir.
Dan dengan realistis pula, impian yang ingin kau rajut bisa disusun benang-benangnya dengan nyata dan sadar, serta tidak terbuai dalam angan-angan kosong. Bahkan idealisme yang kuat baru akan berbuah nyata jika disokong oleh sikap realistis yang cukup. Kalau orang bilang, "Impianmu boleh tergantung di langit tertinggi, namun jangan sampai kakimu lupa memijak bumi."
Mengenai realistis supaya tidak terbuai angan, penulis mendapat contoh bagus mengenai hal tersebut beberapa hari yang lalu, ketika di salah satu grup di akun media sosial Facebook penulis dikunjungi seseorang yang mempromosikan sebuah grup yang disebutkan 'bercita-cita memajukan teknologi Indonesia' (idealis). Usut punya usut, penulis dan rekannya yang penasaran akan idealisme yang dimiliki anggota grup tersebut mulai 'mengamati' aktivitas yang dilakukan di grup ini. Namun, sayang seribu sayang, idealisme yang begitu indah itu menjadi terdengar naif, saat penulis dan rekanan mengetahui bahwa idealisme itu, alih-alih dibentuk dengan dasar sikap realistis atas permasalahan bangsa, justru dibangun diatas kebohongan dan kepalsuan. Terbukti, semua itu tak bertahan lama. Hanya sekitar sepekan sejak penulis dan rekannya menemui grup tersebut, seisi anggotanya sudah kehilangan kepercayaan atas sang 'commander', yang mengaku bekerjasama dengan sebuah lembaga teknologi luar negeri yang maju, sementara jelas bahwa ia berbohong.
Yah, menurut penulis, itulah jadinya jika idealisme tak ditopang realistisme. Hanya wacana kosong.
Sebagai penutup, ada sedikit komik mengenai idealis-realis. Meskipun bukan gambaran umum, tak ada salahnya direnungkan.
(:g)
Lanjutkan baca »
Kata yang menjadi topik kali ini sendiri sudah banyak muncul dalam berita-berita terbaru saat tulisan ini dibuat, yang masih banyak membicarakan banjir yang melanda ibukota Indonesia sebagai salah satu metropolitan terbesar di Asia Tenggara, Jakarta. Kata ini juga sudah banyak pula dituturkan oleh orang yang berbicara mengenai segala macam hal yang tak masuk nalar, atau yang dianggap tidak tepat penempatannya. Penulis sendiri mendapat ide awal untuk menulis tentang topik ini setelah mengunjungi blognya mba Fitri.
Cukup singkat, hanya terdiri dari 9 huruf: realistis.
Secara etimologis, kata realistis merupakan serapan dari kata Inggris realistic, yang merupakan gabungan dari kata real dan akhiran -istic, yang ketika digabungkan, makna lengkapnya menjadi 'yang memandang sesuatu secara real/nyata'. Banyak pihak mengatakan bahwa realistis adalah lawan dari idealis, tetapi rasanya, tidak juga. Bahkan dari dasarnya saja sudah tidak berlawanan. Realis berdasar kepada apa yang ada dalam kenyataan. Idealis berdasar pada apa yang ingin ia lihat dalam kenyataan, dalam hal ini, dunia yang ia cita-citakan berupa dunia yang ideal. Agaknya, makna 'ideal' dan 'real' yang berlawanan hanya ada dalam dunia fisika, dimana dicetuskan sebuah kondisi ideal yang tujuan utamanya adalah mempermudah pemahaman dan perhitungan. Dan meskipun kenyataannya (sebagai realis) di dunia ini tak ada yang sepenuhnya ideal, jika yang ideal itu memang baik, kenapa tidak disempurnakan (sebagai idealis), atau paling tidak mendekatinya? Meskipun idealisme absolut sendiri takkan pernah tercapai, memangnya hanya hasil itu (ideal) yang dikejar? Yang penting adalah prosesnya, bukan hasilnya.
Wah wah wah, kembali saja ke topik awal sebelum keburu melenceng bergemerenceng.
Berikutnya tentu, akan muncul pertanyaan, memang realistis sendiri itu apa?
Orang-orang menafsirkan realistis dalam berbagai macam sudut pandang, namun, seperti sedikit penulis sebutkan di awal, kebanyakan dipakai untuk membantah sesuatu hal yang dinilai tak masuk nalar, atau yang tak pantas. Kata realistis umum ditemukan dalam kalimat yang berisi mirip seperti kalimat "Lupakanlah mimpimu, realistis saja lah", "mencoba realistis dengan tidak memasang target tinggi, 1 emas sudah cukup", atau "Saya pikir pemikiran Anda ini tidak realistis", atau yang sejenisnya. Sampai akhirnya muncul sebuah pendapat, yang dikutip oleh novel Perahu Kertas (yang juga difilmkan) lewat tokoh Keenan, 'Menyerah dan realistis itu beda tipis' (padahal saya belom pernah nonton filmnya). Meskipun begitu, apakah berarti menyerah dan realistis harus serupa? Melihat ungkapan lain dengan frasa 'beda tipis', yang ada 'Cinta dan benci itu beda tipis'. Sepertinya cukup jelas, jika orang-orang sepakat jika cinta dan benci merupakan dua kata sifat yang saling berlawanan makna. Bagaimana dengan menyerah dan realistis? Penulis lebih cenderung kepada pendapat bahwa maksud dari frasa 'beda tipis' itu adalah kemudahan untuk 'berpindah' antara kedua keadaan tersebut.
Maka, supaya alur tulisan ini tidak terombang-ambing terlalu jauh dalam ketidakpastian, penulis akan berikan definisi 'realistis' dari sudut pandangnya sendiri (yang selalu 'terkontaminasi' idealisme).
"Realistis bukanlah menyerah dan berhenti mengejar impian. Realistis adalah membuka mata atas dunia nyata supaya tak terbuai angan."Artinya, jika penulis memiliki sebuah koin bernama realistis, maka dasar dari masing-masing kalimat menjadi kedua sisinya.
Realistis bukan menyerah? Memang bukan. Reaslistis juga tidak harus berarti dikecewakan atras kenyataan yang tak sesuai harapan.
Menyerah, ataupun kecewa, hanyalah salah satu manifestasi yang mungkin muncul dari sebuah sikap realistis (juga dari beragam sikap lain). Bukan satu-satunya. Dengan realistis, kau bisa mengurangi sikap gegabah dalam bertindak ataupun mengambil keputusan. Dengan realistis pula, kau bisa melihat permasalahan yang ada dengan kepala dingin, tidak tersugesti, meskipun memang banyak juga masalah yang berada di balik tabir.
Dan dengan realistis pula, impian yang ingin kau rajut bisa disusun benang-benangnya dengan nyata dan sadar, serta tidak terbuai dalam angan-angan kosong. Bahkan idealisme yang kuat baru akan berbuah nyata jika disokong oleh sikap realistis yang cukup. Kalau orang bilang, "Impianmu boleh tergantung di langit tertinggi, namun jangan sampai kakimu lupa memijak bumi."
Mengenai realistis supaya tidak terbuai angan, penulis mendapat contoh bagus mengenai hal tersebut beberapa hari yang lalu, ketika di salah satu grup di akun media sosial Facebook penulis dikunjungi seseorang yang mempromosikan sebuah grup yang disebutkan 'bercita-cita memajukan teknologi Indonesia' (idealis). Usut punya usut, penulis dan rekannya yang penasaran akan idealisme yang dimiliki anggota grup tersebut mulai 'mengamati' aktivitas yang dilakukan di grup ini. Namun, sayang seribu sayang, idealisme yang begitu indah itu menjadi terdengar naif, saat penulis dan rekanan mengetahui bahwa idealisme itu, alih-alih dibentuk dengan dasar sikap realistis atas permasalahan bangsa, justru dibangun diatas kebohongan dan kepalsuan. Terbukti, semua itu tak bertahan lama. Hanya sekitar sepekan sejak penulis dan rekannya menemui grup tersebut, seisi anggotanya sudah kehilangan kepercayaan atas sang 'commander', yang mengaku bekerjasama dengan sebuah lembaga teknologi luar negeri yang maju, sementara jelas bahwa ia berbohong.
Yah, menurut penulis, itulah jadinya jika idealisme tak ditopang realistisme. Hanya wacana kosong.
Sebagai penutup, ada sedikit komik mengenai idealis-realis. Meskipun bukan gambaran umum, tak ada salahnya direnungkan.
Kompilasi dari 3 panel komik tentang idealis-realistis dari laman http://cophilosophy.blogspot.com/ |
Ditempatkan dalam koridor
Cerocos
Article#128 - Kutipan Hari Ini
"Hidup itu indah karena adanya ketakterdugaan, dan berharga karena adanya keterbatasan."
~dikutip dari Sam Tink, pada 31 Desember 2012, 19:17 (UT+9)
Ditempatkan dalam koridor
Kutip
Minggu, 13 Januari 2013
Article#127 - Kembali Ke Pembuka: Segenggam Cerita Dalam Hampa
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?Entah mengapa, rasanya sedikit aneh bagi saya ketika melihat kalender dan tersadar, angka tahunnya kini adalah 2013. Bukan, tak ada hubungannya dengan angka sial ataupun sejenisnya. Lebih karena belum terbiasa. Bagaimanapun pula, setelah tahun yang sebelumnya berlalu dengan begitu banyak cerita dan fluktuasi dalam ketidakjelasan dan ketidaknyataan (terutama mengenai isu kiamat 2012 yang kini terbukti palsu sepalsu-palsunya), kini semua itu sudah berlalu.
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
(Chairil Anwar, 1948. Prajurit Jaga Malam)
Jadi bagi yang masih menggalaukan tahun 2012 yang penuh kenangan, segera move on, sekarang sudah 2013. Tagihannya yang (masih) nunggak dilunasi segera, dan jangan lupa beli kalender baru. (okesip)
Tentu saja, sebagai bulan baru, sebagaimana pernah saya tulis sebelumnya, mayoritas orang memandang hal yang baru dengan berbagai harapan dan doa yang membuncah layaknya para bocah di dalamnya.
Begitupun pula para bocah tengil, yang sebagian dari mereka masih berusaha menemukan kehangatan yang tepat untuk membuat hati mereka bisa bersemayam dengan aman dan tenteram. Entah kumpul berenam dan bersama memasak ayam, atau membaca buku dalam temaram malam yang timbul tenggelam. Eh tapi ini liburan yah. Masa' baca buku? Yang benar aja...
Sebenarnya sudah berbagai cara mereka lakukan demi tercapainya kenyamanan hati yang baru ini. Ada yang memutuskan untuk mengisi relung jiwanya ke ibukota timur. Ada pula yang menyibukkan diri dalam antrian beramai-ramai untuk obral di pagi-pagi buta. Ada yang menyimpan diri dalam selimut hangat di kamarnya. Tetapi, akibat musim kebekuan yang makin dalam menancapkan hawa menggigilnya ke sanubari tiap-tiap bocah tengil, mereka masih harus terus merelakan kebekuan itu untuk hadir, mengisi kehidupan masing-masing diri.
Dan sebagaimana di edisi sebelumnya, kini perlahan si putih mulai menyeruak dan melapisi berbagai penjuru kota.
Terkadang ingin rasanya saya meneriaki semua kebekuan ini, untuk pergi, enyah sejauh yang ia bisa, supaya ia tak mengganggu saja. Namun kemudian saya sadar, semua itu hanya sia-sia dan tak ada gunanya dilakukan. Cukup menutup jendela. Tuh kan, akibat kebekuan, otak jadi lambat.
Hm, bicara soal lambat, saya jadi teringat pelajaran kimia (yang akhirnya berisi fisika dan kalkulus, duh) di kampus. Katanya, energi pada partikel dalam sebuah benda akan makin besar jika suhu makin tinggi. Begitu pula sebaliknya. Saya jadi berpikir, jadi ini alasannya orang-orang menjadi malas bergerak di tengah suasana kebekuan ini. Tetapi ada satu yang mengalir sedikit lebih deras: alat tukar untuk mendapatkan benda penunjang hidup, duit. Kata legendanya, karena tubuh butuh banyak energi untuk menghangatkan diri dari terjangan sang kebekuan, asupan gizi harus lebih banyak. Akhirnya, duit untuk membayar semua asupan gizi itu juga harus lebih banyak. Yah, apa boleh buat, demi kesehatan jiwa dan raga, mungkin memang ini yang terbaik.
Kalian mungkin sudah membaca di edisi tentang bocah-bocah tengil sebelumnya, mengenai bagaimana mereka berusaha bertahan di tengah dahsyatnya gejolak dan gemuruh dari perubahan cuaca dan lingkungan yang tak biasanya mereka hadapi. Jika sudah, maka kalian juga sudah membaca tentang bagaimana para bocah tengil dibuat kesal tak berujung oleh si emak, yang senang mengiming-imingi para bocah tengil dengan duit yang baru saja dicairkan, seolah mengumpankan susu kental manis pada sekawanan anak kucing. Memang, sejak awal si emak terkesan mengelabui para bocah tengil dengan untaian kata-katanya yang menggugah selera (?), sehingga para bocah tengil pun sudah paham untuk tidak terlalu banyak menggantungkan nasib finansial mereka kepada sebuah makhluk berjuluk 'emak'. Paling tidak karena ia 'emak' palsu. Kalau 'emak' asli yang indah dilupakan dan diabaikan, bisa-bisa kau didamprat seharian ketika pulang nanti. ("durhaka sama orangtua?"). Sudahlah.
Berangkat dari
Sungguh ironis ditengah hamparan kebekuan segienam yang memerangkap.
Para bocah tengil ini sadar akan kondisi mereka yang makin menipis di tengah tipisnya udara yang masih sedikit diliputi si putih yang membekukan. Dan para bocah ini tentu sadar, dengan terus berkurangnya duit sebagai alat tukar utama yang mereka simpan, sebanyak apapun yang mereka miliki, kecuali dunia di sekitar mereka yang meliputi dengan kebekuannya itu mengubah sistem alat pembayaran menjadi batu kerikil—yang nyaris sama tak mungkinnya dengan diadopsi sebagai anak sendiri oleh si emak—tentunya, mereka harus membuktikan ketangguhan jiwa mereka. Jiwa perjuangan, yang tak akan pernah padam meskipun terpapar badai ganas pembeku kehidupan. Dan jiwa kebersamaan, dari rekan-rekan para bocah tengil yang membuat mereka sadar, mereka tak pernah sepenuhnya sendirian menghadapi kerasnya dunia.
Cita terbesar saya saat ini, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi pejuang tangguh.
Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang selalu melihat hambatan sebagai sebuah peluang untuk terus berjuang. Sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa generasi muda, penerus bangsa, masa depan bangsa. Sebagai mereka yang tetap bertingkah laku sebagai seorang manusia yang nyata adanya, dengan jiwanya yang bersih tanpa noda kebusukan nan culas, meskipun terus ditindas oleh kekuatan yang senang menebas lepas.
Ini masalah hidup. Bertahan atau tersingkir. Kami para pemuda, tak akan terlindas ganasnya kehidupan hanya akibat kebergantungan. Lebih baik terasing dan bertahan, daripada menyerah dalam menjalani kehidupan.
Meskipun aku tak tahu lagi nasib waktu yang terdua,
Yang terhampar dari Kaledonia hingga Managua
Aku tak akan menunggu hingga beranjak tua
Karena hanya saat inilah, disini ada peluang
(Bocah Tengil, 2013. Retorika Sang Pecandu Imaji)
(setelah menulis semua ini, diketahui penulis langsung pergi meringkuk dan bergelung-gelung layaknya ulat yang membentuk kepompong. Entah karena takut diganggu pemangsa, atau....?)
Ditempatkan dalam koridor
Edisi Bocah Tersasar
Selasa, 08 Januari 2013
Article#126 - 20000 pengunjung...!!
Sepertinya sudah lama saya tidak memasang laman tentang napak tilas jumlah pengunjung blog. Yang jelas bukan karena mobil pak menteri yang kecelakaan setelah diruwat, ataupun anaknya pak menteri yang lain yang berurusan ama polisi. Bukan juga karena ada yang makan hambalang. Sudahlah, kalian tak perlu tahu alasannya. Yang jelas, saya rindu dengan artikel napak tilas dan ingin berjumpa dengannya lagi (?).
Setelah dulu statistik kunjungan membutuhkan waktu hampir 412 hari untuk mencapai angka sepuluh ribu, kini jumlah sepuluh ribu selanjutnya dicapai dalam waktu hanya 92 hari. Intinya, pada hari ini, 8 Januari 2013, 12:19 (UT+9), statistik blog mencatat capaian jumlah pengunjung hingga dua puluh ribu.
Sebagai artikel pembuka tahun 2013, sudah banyak tulisan yang mengantri untuk di tampilkan. Harap sabar menanti mereka!
(:g)
Lanjutkan baca »
Setelah dulu statistik kunjungan membutuhkan waktu hampir 412 hari untuk mencapai angka sepuluh ribu, kini jumlah sepuluh ribu selanjutnya dicapai dalam waktu hanya 92 hari. Intinya, pada hari ini, 8 Januari 2013, 12:19 (UT+9), statistik blog mencatat capaian jumlah pengunjung hingga dua puluh ribu.
Sebagai artikel pembuka tahun 2013, sudah banyak tulisan yang mengantri untuk di tampilkan. Harap sabar menanti mereka!
(:g)
Ditempatkan dalam koridor
Jejak
Langganan:
Postingan (Atom)