Mungkin kita kenali sebagian mereka
Yang tabah melebihi hujan bulan Juli
Ketika rintik rahasia rapat menghujan
Didekatkannya langit kelabu itu
Didekatkannya langit kelabu itu
Mungkin kita akrabi sebagian mereka
Yang bijak melebihi hujan bulan Juli
Ketika jejak mengembus tersapu hadirnya
Mereka tertegun dalam hidup sore itu
Mungkin kita resapi sebagian mereka
Yang arif melebihi hujan bulan Juli
Ketika indera tersibak bentang lara
Disimpan rapat senarai cerita itu
Disimpan rapat senarai cerita itu
Aku ingin mengamati tabah hujan
Tanpa terkekang dalam bayang
Ketika ia menebar segala jaya
Aku ingin mengakrabi bijak hujan
Tanpa terkekang dalam bayang
Ketika ia menebar segala jaya
Aku ingin mengakrabi bijak hujan
Tanpa sibuk menyerapahi angkasa
Ketika menantinya menyapukan cahaya
Ketika menantinya menyapukan cahaya
Aku ingin mensyukuri arif hujan
Tanpa menghabiskan segenap cita
Yang belum kutahu benar adanya
Yang belum kutahu benar adanya
Aku meyakini akan adanya ia yang tabah
Tabah melebihi hujan bulan Juli
Tabah melebihi hujan bulan Juli
Karena ia yang kuyup terbasuh hujan
Tidak merutuki langit yang kelam itu
Aku meyakini akan adanya ia yang bijak
Bijak melebihi hujan bulan Juli
Karena kita yang menjajak pembaruan
Tidak menghapus ragu dari sanubari itu
Aku meyakini akan adanya ia yang arif
Arif melebihi hujan bulan Juli
Karena mereka yang berlinang kecerlangan
Tidak mendedah masyhur pada lengkung senyummu
Diadaptasi dan dimanipulasi secara serampangan dari "Hujan Bulan Juni" (1989), karya Sapardi Djoko Damono.
Hari 7394, menyesap fajar dari balik awan.
Kamis, 9 Juli 2015, 02:44 (UT+9)
38°16'48.12"N, 140°51'03.69"E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar