Hal ini biasa berarti meningkatnya antusiasme masyarakat menyambut datangnya Idul Fitri, atau meningkatnya rasa takut kehilangan Ramadhan yang sedang bersiap berangkat. Bagi para penyedia jasa moda transportasi, mendekatnya akhir Ramadhan berarti bersiapnya mereka menuju salah satu masa tersibuk dalam dunia transportasi tiap tahunnya. Entah memanfaatkan jalan raya, rel, gelombang laut, atau aliran udara, armada transportasi akan dikerahkan dalam mengangkut jutaan orang yang hendak pulang ke kampung halaman, berbaur kembali dengan keluarganya dalam suasana hari raya. Bagi mereka yang menempuh debu panas di jalan raya, ribuan armada transportasi pribadi juga akan ikut meramaikan keadaan, bersatu sebagai satu arus mudik yang berpencar menuju tiap-tiap tujuan.
Arus mudik yang debitnya senantiasa bertumbuh tiap tahun ini pun kerap menimbulkan berita duka dari mereka yang tak berhasil mencapai tujuan. Jumlahnya yang cukup mencolok, terutama dalam jangka waktu pendek arus mudik dan balik, mungkin mengilhami Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) Republik Indonesia untuk menelurkan iklan layanan masyarakat terbarunya. Iklan yang ditelurkan ini, berjudul "Ayo Mudik - Selamat Pulang Kampung" tidak sekadar menyampaikan pesan dalam nada datar, tetapi menyampaikan pesan dalam kemasan animasi dan musik yang asyik dinikmati.
Bagi yang sudah penasaran, silakan menyimak lewat jendela di bawah.
Dalam perkembangan publikasi iklan layanan masyarakat terkait, beberapa pihak menyadari kemiripan gaya animasi dan musik dalam iklan dengan sebuah iklan lain yang diunggah ke situs berbagi video, YouTube, pada November 2012 lalu. Iklan terkait, dijuduli "Dumb Ways To Die", adalah iklan layanan masyarakat yang dipublikasikan oleh Metro Trains Melbourne, pengelola jalur kereta untuk lingkup kota Melbourne, Victoria, Australia.Jalan-jalan pulang kampungBersama dengan keluargaWaspada di jalan selaluAgar sehat slamat ceriaReff:IngatlahWaspada s'laluSilahturahmi harus berlanjutSelamat pulang kampungPulang kampung harus selamatMengemudi dengan hati-hatiJauhkan alat komunikasiCek slalu segala kondisiBarang bawaan dibatasiReffInterlude:Jalan raya harus dijagaKarna milik bersamaPatuhi rambu lalu lintasJangan lewati batasPilih kendaraan yang amanNikmati perjalananJangan lupa keluarga menunggu di rumahPelan-pelan asal selamatReff (2x)Coda:Selamat pulang kampungPulang kampung harus selamatSebagaimana tercantum di laman indonesiakreatif.net, ilustrasi dan desain pada video digarap oleh @gustopo, dengan @kennikoop dan @arifmad_ menggarap animasi video. Jingle disusun oleh RWEBHINDA.Chord jingleVerseD D/C# D D/A (2x)D D/C# Bm AG A DReffD D/C# BmA G DBm F#m G AD A G A BmG A DInterludeBm F#m G D (2x) D/C#Bm F#m G DBm F#m G ACodaD D/C# Bm G A D
Perbandingan tampilan pada iklan dari KemenPU (atas), dan iklan dari Metro Trains Melbourne (bawah) |
Tanggapan penulis
Terlepas dari kemiripan yang ada antara kedua foto, menurut penulis, pengembangan pada sisi animasi dan musik pada iklan KemenPU tersebut sudah cukup bagus. Sebagai iklan dari Kementerian, di iklan juga dimuat secara tersirat capaian KemenPU, dengan jembatan Suramadu dan jalur tol Bali Mandara cukup kentara ditampilkan.
Berbagai ide ekstra yang disertakan pada animasi dan musik pengiring membantu melepaskan iklan ini dari bayang-bayang iklan Dumb Ways To Die yang lebih dulu tersohor.
Bagi penulis, iklan KemenPU ini dapat dijadikan langkah awal yang bagus untuk pertumbuhan industri kreatif dalam negeri. Berbagai kejadian akhir-akhir ini telah membantu melejitkan perhatian masyarakat akan industri kreatif, juga akan potensi kreativitas besar yang tersimpan di generasi muda saat ini. Kalau diarahkan pada penerapan yang tepat guna, saya bisa melihat masa depan industri kreatif Indonesia yang demikian cerah.
....Mari kita saksikan beberapa tahun ke depan.
Mungkin demikianlah berpatah-patah kata dari penulis.
Akhir kata; selamat pulang kampung, pulang kampung harus selamat~
(:g)
selamat pulang kampung
BalasHapuspulang kampung harus selamat
ini kata2nya gian banget lah :P
Yoi Fit, itulah (salah satu) alasan video ini disertakan dalam blog. Satu frekuensi (lah)
HapusMeskipun dalam kondisi tertentu, kata "selamat" akan diganti "gian" :v
gian itu ga tiga suku kata gi nanti ga pas. jadinya mungkin "si gian" ._.
HapusKalau lirik mah dipaksa-paksain biar pas juga gapapa, Fit. Jadi "giaan" atau sejenisnya (?)
HapusBetewe baca "si gian" teringat "siagian", serasa orang Batak :v
yaudah boleh lah gi boleh ._.
Hapus