Rabu, 14 November 2012

Article#109 - Permohonan Kepada Jin

Suatu hari yang berawan di kota Sukasuka. Sebuah rombongan berisi seorang pengusaha, penjudi, pencuri, karyawan, kyai dan kolektor seni sedang bersama-sama mendengarkan ocehan sang pemandu wisata mengunjungi lokasi wisata, sebuah gua di arah barat kota Sukasuka. Mendadak, tanpa permisi (jelaslah..), salah satu bagian dinding gua runtuh, menutupi pintu keluar gua.
Panik, rombongan itu segera berlarian pontang-panting ke sana kemari, tetapi karena mereka sedang berada di dalam gua yang gelap, pada akhirnya mereka hanya tergelincir dan bertabrakan ke sana kemari. Dan, lagi-lagi tanpa permisi, muncul segulung awan diatas mereka, yang kemudian mewujud sebagai jin, layaknya jin-nya Alladin.
Jin langsung tertawa, "HOHOHOHO!! Kalian baru sa.." namun dipotong.
Rupanya sang kyai protes, "Oi jin, kalau mau mampir izin dulu kek, ucapin salam kek! Main serobot aja!"
Si jin jadi kesal dan berseru, "DIAM LU KAKEK TUA! Tenang, hari ini saya lagi baik, soalnya saya baru nikahan. (Orang-orang hanya saling pandang) Kalian minta apa, saya kasih! Tapi masing-masing hanya bisa minta sekali."

Pengusaha pun langsung maju dengan bersemangat, "Saya minta modal buat usaha baru saya, siomay goreng tepung... 200 juta doang. Nanti abah jin saya traktir deh."
Si penjudi tak kalah semangat, "Lebih baik uangnya buat saya aja, saya bakal menang 3 kali lipat dari itu! Nanti uangnya bisa buat abah jin pokoknya, sip kaan?"
Karyawan pun ikut bersemangat, "Saya pengen jadi direktur! Supaya saya nggak dihujat terus!"
Kyai yang daritadi hanya diam pun ikut berseru, "Sudah jin! Mereka pasti bakal korupsi! Saya pengen minta modal 5 milyar! Saya bakalan buat pesantren, supaya anak-anak kota Sukasuka suka beribadah dan beramal!"
Sekarang sang kolektor seni berseru, "Bawakan pada saya koleksi seni terhebat di dunia, abah jin! Dari lukisan Leonardo hingga pahatan prasasti raj Syailendra! Saya akan kaya raya, hahahaha!!!"

Tapi sang pencuri diam saja, duduk memandangi yang lain. Setelah beberapa saat, sang jin pun baru tersadar bahwa sang pencuri belum mengajukan apapun. Maka jin mendekati sang pencuri dan bertanya, "Apakah kau tidak menginginkan sesuatu, pencuri?"

Pencuri hanya menjawab sederhana, "Saya tak butuh harta. Yang saya butuhkan hanya alamat mereka semua."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...